Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Israel Bakal Evakuasi Bayi dari RS di Gaza di Tengah Meningkatnya Serangan

Dokter Palestina merawat bayi yang lahir prematur di Rumah Sakit al-Aqsa di Deir el-Balah, Jalur Gaza, pada 22 Oktober 2023. (Foto: Adel Hana/AP)

ANDALPOST.COM — Militer Israel mengungkapkan pihaknya tengah bersiap untuk mengevakuasi bayi-bayi dari Rumah Sakit (RS) terbesar di Gaza, Minggu (12/11/2023).

Sebelumnya, para pejabat Palestina mengatakan dua bayi baru lahir meninggal dunia. Serta puluhan lainnya dalam bahaya usai bahan bakar habis di tengah pertempuran sengit di daerah tersebut.

Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan militer Israel akan membantu mengevakuasi bayi dari rumah sakit.

“Staf RS Shifa meminta agar besok kami membantu bayi-bayi di bagian anak agar bisa sampai ke rumah sakit yang lebih aman. Kami akan memberikan bantuan yang dibutuhkan,” beber Hagari.

Ketika situasi kemanusiaan memburuk, otoritas perbatasan Gaza mengatakan penyeberangan Rafah ke Mesir akan dibuka kembali pada hari Minggu untuk pemegang paspor asing setelah ditutup pada hari Jumat (10/11/2023).

Hamas mengatakan pihaknya telah menghancurkan seluruh atau sebagian lebih dari 160 sasaran militer Israel di Gaza. Termasuk lebih dari 25 kendaraan dalam 48 jam terakhir. 

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan Hamas telah kehilangan kendali atas Gaza utara.

Pada konferensi pers Sabtu (11/11/2023) malam, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan kematian lima tentara Israel lagi di Gaza. 

Sementara Militer Israel mengatakan 46 orang telah tewas sejak operasi darat di sana dimulai.

Nasib para Sandera

Tiga saluran berita TV utama Israel, tanpa mengutip sumbernya, mengatakan ada beberapa  menuju kesepakatan untuk membebaskan sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza.

Asap mengepul saat pengungsi Palestina berlindung di rumah sakit Al Shifa, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Hamas dan Israel, di Kota Gaza, 8 November 2023. (Foto: REUTERS/Doaa Rouqa)

Netanyahu mengatakan ia tidak akan membahas rincian kemungkinan kesepakatan apa pun, yang menurut N12 News akan melibatkan pembebasan 50 hingga 100 wanita, anak-anak, dan orang tua secara bertahap selama jeda tiga hingga lima hari dalam pertempuran.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.