Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

KTT Arab-Islam Tolak Alibi Pembenaran Perang Gaza sebagai Pembelaan Diri Israel

Para pemimpin Arab dan Muslim menyerukan segera diakhirinya perang Gaza di pertemuan puncak. (Foto: AFP)

ANDALPOST.COM — KTT Arab-Islam yang diselenggarakan di Arab Saudi menyerukan diakhirinya perang di Gaza. Serta dengan tegas menolak pembenaran langkah Israel terhadap warga Palestina sebagai pembelaan diri, Sabtu (11/11/2023).

KTT tersebut mengutuk keras agresi Israel di Jalur Gaza. Mereka mengklaim hal itu sebagai kejahatan sekaligus pembantaian yang biadab serta tidak manusiawi.

“Agresi Israel di Jalur Gaza, kejahatan perang dan pembantaian yang biadab dan tidak manusiawi yang dilakukan oleh pemerintah pendudukan.”

Mereka juga menyerukan diakhirinya pengepungan di Gaza guna mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah tersebut. Juga menghentikan ekspor senjata ke Israel, setelah pertemuan di Riyadh.

Para pemimpin menuntut agar Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi yang tegas serta mengikat untuk menghentikan agresi Israel di Gaza.

Awalnya, hanya 22 anggota Liga Arab yang diharapkan berpartisipasi. Namun, pertemuan tersebut kemudian diperluas hingga mencakup Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Sebuah asosiasi andal yang terdiri dari 57 negara mayoritas Muslim yang merupakan anggota negara-negara Liga Arab.

Dalam pidato pembukaannya, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) menyerukan penghentian segera operasi militer di Gaza dan pembebasan semua tawanan serta tahanan.

“Ini adalah bencana kemanusiaan yang membuktikan kegagalan komunitas internasional dan Dewan Keamanan PBB dalam mengakhiri pelanggaran berat Israel terhadap hukum kemanusiaan internasional, dan membuktikan standar ganda yang dianut dunia,” ujarnya.

“Kami yakin satu-satunya penyebab perdamaian adalah berakhirnya pendudukan Israel dan permukiman ilegal, serta pemulihan hak-hak rakyat Palestina dan berdirinya negara pada tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” tambah MBS.

Serangan

Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman telah melakukan tekanan diplomatik di Gaza. (Foto: Saudi Press Agency/Handout via Reuters)

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Israel membalas dendam terhadap bayi, anak-anak dan perempuan di Gaza. Ketika ia memperbarui seruannya guna segera melakukan gencatan senjata.

“Yang mendesak di Gaza bukanlah jeda selama beberapa jam, melainkan kita memerlukan gencatan senjata permanen,” tambahnya. 

“Kita tidak bisa menempatkan para penentang Hamas yang membela tanah air mereka dalam kategori yang sama dengan para penjajah,” terang Erdogan.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.