ANDALPOST.COM — Israel mengatakan pasukannya telah mendorong jauh ke dalam Kota Gaza. Di mana penduduk mengatakan tank-tank diposisikan di pinggiran kota untuk menyerang jantung kota tersebut, Selasa (7/11/2023).
“Untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade, IDF bertempur di jantung Kota Gaza,” kata Mayor Jenderal Yaron Finkelman, Komandan Komando Selatan Pasukan Pertahanan Israel.
“Setiap hari dan setiap jam pasukan membunuh militan, membuka terowongan dan menghancurkan senjata dan terus bergerak menuju pusat musuh,” imbuhnya.
Israel juga mengklaim pihaknya telah mengepung Kota Gaza, rumah bagi sekitar sepertiga dari 2,3 juta penduduk Jalur Gaza.
Pihak Israel mengatakan akan melakukan serangan untuk memusnahkan pejuang Hamas yang menyerang kota-kota di negara itu pada bulan lalu.
Tidak ada indikasi di lapangan bahwa pasukan Israel telah menyerbu lebih jauh ke dalam kota secara massal.
Tetapi juru bicara militer, Richard Hecht, menyatakan bahwa pasukan yang mengepung mungkin sedang melakukan serangan di dalam kota.
“Saya tidak akan berbicara tentang bagaimana kami bertindak secara operasional dari dalam pengepungan di sekitar Kota Gaza. Anda berada di arah yang benar, hanya itu yang bisa saya katakan,” terang Hecht.
Sayap militer Hamas mengatakan para pejuangnya menimbulkan kerugian besar dan kerusakan pada kemajuan pasukan Israel.
Bulan Pembantaian
Perang dimulai pada 7 Oktober ketika pejuang Hamas menyerbu pagar yang mengelilingi Gaza dan membunuh 1.400 warga Israel. Sebagian besar warga sipil, dan menculik lebih dari 200 orang, menurut penghitungan Israel.
Sejak itu, Israel tanpa henti membombardir Gaza yang dikuasai Hamas. Lalu menewaskan lebih dari 10.000 orang, sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak, menurut penghitungan pejabat kesehatan di sana.
“Ini merupakan satu bulan penuh pembantaian, penderitaan yang tak henti-hentinya, pertumpahan darah, kehancuran, kemarahan dan keputusasaan,” kata Komisaris Hak Asasi Manusia PBB, Volcker Turk.
Israel memberi warga dari jam 10 pagi sampai jam 2 siang untuk meninggalkan Kota Gaza.
Warga mengatakan tank-tank Israel sebagian besar bergerak pada malam hari. Pasukannya sebagian besar mengandalkan serangan udara serta artileri guna membuka jalan bagi serangan darat.
“Demi keselamatan Anda, ambil kesempatan berikutnya untuk bergerak ke selatan melampaui Wadi Gaza,” kata militer.
Kementerian Dalam Negeri Gaza mengatakan 900.000 warga Palestina masih berlindung di Gaza utara termasuk Kota Gaza.
“Perjalanan paling berbahaya dalam hidup saya. Kami melihat tank-tank tersebut dari jarak dekat. Kami melihat bagian-bagian tubuh yang membusuk. Kami melihat kematian,” warga Adam Fayez Zeyara mengunggah foto selfie dirinya di jalan keluar Kota Gaza.
Meskipun operasi militer Israel terfokus di bagian utara Gaza, bagian selatan juga mendapat serangan.
Pejabat kesehatan Palestina mengatakan sedikitnya 23 orang tewas dalam dua serangan udara terpisah Israel pada Selasa pagi di kota Khan Younis dan Rafah di Gaza selatan.
“Kami adalah warga sipil,” kata Ahmed Ayesh, yang diselamatkan dari reruntuhan sebuah rumah di Khan Younis di mana pejabat kesehatan mengatakan 11 orang tewas.
“Ini adalah keberanian yang disebut Israel, mereka menunjukkan kekuatan dan kekuasaan mereka terhadap warga sipil, bayi di dalam, anak-anak di dalam, dan orang tua,” imbuhnya. (spm/ads)