ANDALPOST.COM — Israel kian meningkatkan serangan sebagai balasan terhadap serangan kelompok militan Palestina Hamas, Selasa (10/10/2023).
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjanjikan dukungan bagi Israel. Ia mengeluarkan peringatan kepada siapa pun yang berusaha mengambil keuntungan dari situasi ini.
Di sisi lain, militer Israel mengatakan puluhan jet tempurnya menyerang lebih dari 200 sasaran semalam di lingkungan Kota Gaza.
Hamas menggunakannya untuk melancarkan gelombang serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 900 orang tewas dan 4.600 lainnya luka-luka di wilayah pesisir yang padat penduduk tersebut.
Pada Sabtu (7/10/2023), orang-orang bersenjata Hamas dari Jalur Gaza mengamuk di beberapa bagian selatan Israel.
Sehingga, tercatat kali ini merupakan serangan militan Palestina yang paling mematikan terhadap Israel.
Stasiun penyiaran publik Israel, Kan, melaporkan jumlah korban tewas pada akhir pekan telah mencapai 1.200 orang.
Para korban sebagian besar adalah warga sipil, yang ditembak mati di rumah-rumah, di jalan-jalan atau di pesta dansa di luar ruangan.
Sejumlah warga Israel dan orang lain dari luar negeri ditangkap dan dibawa ke Gaza sebagai sandera. Beberapa di antaranya terlihat di media sosial diarak di jalan-jalan.
Militan Hamas yang menyandera tentara Israel dan warga sipil pun mengancam akan mengeksekusi seorang tawanan untuk setiap rumah di Gaza yang diserang tanpa peringatan.
Namun, saat malam tiba pada hari Selasa tidak ada indikasi bahwa mereka telah melakukan hal tersebut.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, berbicara kepada tentara di dekat pagar Gaza.
“Hamas menginginkan perubahan dan mereka akan mewujudkannya. Apa yang dulu ada di Gaza tidak akan ada lagi.”
“Kami memulai serangan dari udara, nanti kami juga akan datang dari darat. Kami sudah menguasai daerah itu sejak Hari ke-2 dan kami melakukan serangan. Ini hanya akan semakin intensif,” terangnya.
Israel menarik pasukannya dari Gaza pada tahun 2005 setelah 38 tahun pendudukan. Lalu terus memblokade wilayah tersebut sejak Hamas merebut kekuasaan di sana pada 2007 silam.
Pengepungan yang diumumkan pada hari Senin (9/10/2023) pun akan membatasi makanan dan bahan bakar.
Serangan Israel
Di perbatasan utara Israel, serangkaian roket ditembakkan dari Lebanon selatan menuju Israel. Memicu serangan balasan dari Israel, kata tiga sumber keamanan.
Lebih banyak peluru yang diluncurkan dari wilayah Suriah mendarat di area terbuka di Israel.
Sehingga, mendorong Israel untuk membalas tembakan, kata militer, yang semakin meningkatkan kekhawatiran bahwa kekerasan tersebut dapat menyebabkan perang kian meluas.
Sirine peringatan akan adanya tembakan roket terdengar semalaman di komunitas Israel dekat perbatasan Gaza.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.