ANDALPOST.COM – Kini, beberapa perusahaan milik pemerintah di bawah naungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diisukan merger. Kabar tersebut beredar usai Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan rencana tersebut.
Ada beberapa perusahaan yang akan dimerger, contohnya perusahaan-perusahaan kecil di sektor keuangan akan digabungkan dan berada di bawah PT Danareksa (Persero). Meskipun hingga saat ini belum ada informasi perusahaan apa saja yang dimaksud.
“Kita akan merger BUMN-BUMN karya yang ada di bawah Danareksa,” ujarnya saat kepada awak media di gedung Kementerian BUMN Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Daftar Perusahaan yang akan Dikonsolidasi
Sedangkan untuk perusahaan-perusahan karya milik BUMN akan dikonsolidasikan. Saat ini, pemerintah di bawah kementerian BUMN memang memiliki beberapa perusahaan karya seperti PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT PP (Persero) Tbk (PTPPT), dan juga ada PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA).
Keempat perusahaan ini nantinya akan dibagi menjadi dua, jadi PT Hutama Karya (Persero) akan bekerja sama dengan PT Waskita Karya (Persero) (WSKT). Sedangkan PT PP (Persero) Tbk (PTPP) akan bergabung dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA).
Keempat perusahaan ini memang bergerak di bidang yang sama yaitu di bidang konstruksi. Walau berada di bidang yang sama, keempat perusahaan tersebut mengerjakan konstruksi di bidang yang berbeda, namun tak dipungkiri juga sering kali mereka mengerjakan jenis konstruksi yang sama.
Contoh saja PT Waskita Karya, kegiatan usaha Waskita Karya mencangkup cakupan yang luas termasuk pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, pabrik, jembatan, bendungan, perumahan dan fasilitas industri lainnya. Jika melihat ke BUMN Karya lain, Wijaya Karya (WIKA) juga mengerjakan di bagian infrastruktur seperti pembuatan bandara di beberapa daerah.
Di era pemerintahan Joko Widodo sejak tahun 2014 lalu, pembangunan infrastruktur secara masif di seluruh pelosok Tanah Air sebagai upaya pondasi kemajuan Indonesia di masa yang akan datang. Dengan ini, sektor infrastruktur menjadi salah satu fokus utama di era pemerintahan Jokowi.
Presiden Jokowi menekankan bahwa program pembangunan infrastruktur merupakan bagian dari implementasi mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat. Jadi, pembangunan tidak lagi terfokus di Jawa saja, melainkan di seluruh daerah di Indonesia.
Oleh karena itu, masifnya pembangunan infrastruktur membuat BUMN Karya subur akan pembangunan. Namun, dibalik pembangunan tersebut hutang dibalik BUMN Karya juga menggunung.
Berikut rincian utang perusahaan BUMN Karya:
Hutama Karya
Dilansir dari ikhtisar laporan keuangan Hutama Karya, jumlah liabilitas perusahaan BUMN tersebut mencapai Rp 71,53 Triliun. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 71,10 Triliun.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.