ANDALPOST.COM — Perdana menteri (PM) Belanda, Mark Rutte menyambangi Ukraina guna membahas percepatan pasokan senjata bagi Ukraina, Jumat (17/2).
Pada lawatannya itu, Rutte bertemu dengan perdana menteri (PM) Ukraina, Denys Shmyhal.
Baik Rutte maupun Shmyhal juga membahas kepemimpinan Belanda dalam membentuk pengadilan internasional khusus untuk mengadili kepemimpinan politik Rusia.
Dalam pertemuan itu, Shmyhal juga menjelaskan kepada Rutter mengenai situasi rumit di Zaporizhzhia dan Waduk Kakhovka.
“Sangat mendesak untuk menghentikan terorisme nuklir federasi Rusia dan menjatuhkan sanksi terhadap rosatom,” beber Shmyhal.
Namun, PM Ukraina tersebut juga tak lupa mengucapkan terima kasih atas dukungan Belanda selama invasi Rusia.
“Kami berterima kasih kepada Belanda atas dukungan tegas mereka terhadap sanksi Rusia,” imbuhnya.
Pembahasan kedua PM itu juga berfokus pada koordinasi bantuan untuk pemulihan infrastruktur energi Ukraina.
Rencananya, kedua negara tersebut akan bekerja sama untuk mengembalikan anak-anak yang dideportasi secara ilegal dari Ukraina ke Rusia.
Mark Rutte menekankan bahwa Belanda sangat siap untuk memfasilitasi proses tersebut.
Tak hanya itu, pemerintah Belanda dan Ukraina pun bakal meningkatkan koordinasi di tingkat menteri.