ANDALPOST.COM — Jepang kian meningkatkan anggaran pertahanan serta memperketat perlindungan pulau-pulaunya. Lantaran ketegangan di Laut China Timur.
Pengamat mengatakan, ancaman dari kekuatan tetangga telah mendorong Jepang mengambil langkah tersebut.
Padahal, selama beberapa dekade, Jepang bergantung pada Amerika Serikat (AS) dalam bidang keamanan.
Namun, kini Jepang mulai meningkatkan kemampuan pertahanannya sendiri.
Para pejabat mengatakan, negara itu akan lebih aman dengan kekuatan militer yang lebih kuat.
Tetapi langkah tersebut justru menimbulkan kekhawatiran di kalangan penduduk setempat.
Diantaranya adalah mereka yang tinggal di Kepulauan Amami. Kepulauan itu pernah menjadi bagian dari Kerajaan Ryukyu kuno.
Kepulauan Amami dikenal memiliki hutan nan rimbun, perairan jernih. Serta terumbu karang yang indah. Namun, tersembunyi di balik pemandangan alam yang menakjubkan, hingga menjadi kenangan menyakitkan dari perang masa lalu.
Wilayah tersebut, seperti Okinawa yang bertetangga, ditempatkan di bawah kekuasaan militer AS setelah berakhirnya Perang Dunia II.
Saat ini, pulau-pulau tersebut tetap jauh secara budaya dan politik dari kota-kota besar Jepang di pulau utama Honshu dan Kyushu.
Namun, penduduk setempat mengatakan, mereka khawatir sejarah akan terulang kembali. Sebab pulau-pulau selatan itu sekali lagi menjadi garis depan pertahanan Jepang dalam beberapa tahun terakhir.
Eriko Minayoshi, penduduk asli Amami Oshima mengatakan, hatinya hancur ketika Camp Amami dan Camp Setouchi didirikan pada tahun 2019.
“Ayah saya mengalami perang. Dia berada di kota Naze saat diserang. Dia hampir terbunuh.”
“Amami Oshima sangat menderita akibat perang yang lalu. Mengapa ini terjadi pada kita lagi sekarang? Saya sangat khawatir,” beber Minayoshi, Kamis (25/5/2023).
Pertahanan di Pulau Selatan
Bukan hanya Amami Oshima, saat ini persaingan AS-China di Laut China Timur juga membuat Jepang membentengi pulau-pulau terpencil lainnya di barat daya.
Sebelum tahun 2019, kemampuan pertahanan hampir tidak ada di Nansei Shoto. Juga dikenal sebagai Kepulauan Ryukyu.
Kepulauan tersebut merupakan rangkaian pulau yang terbentang dari selatan Kyushu hingga Yonaguni.
Satu-satunya kehadiran militer dulunya ada di ibu kota Okinawa, Naha.
Tapi, dalam beberapa tahun terakhir sekelompok pasukan baru atau garnisun telah disiagakan di sana.
Garnisun terbaru dibuka pada bulan Maret di Pulau Ishigaki di selatan Okinawa, hanya 270 km dari Taiwan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.