Serupa dengan Wilson, anggota parlemen DUP lainnya yakni Nigel Dodds juga meyakini hal yang sama.
“Tekanan dari pemerintahan Amerika yang secara transparan pro-nasionalis sama sekali bukan tekanan bagi kami,” tegas Dodds.
Neil Given, seorang pegawai negeri yang tinggal di Belfast, menyambut baik kunjungan Biden, namun meyakini akan membuka kebuntuan politik.
“Kami telah berbohong selama lebih dari satu tahun dan sejak penandatanganan Perjanjian Jumat Agung, telah banyak penghentian institusi Stormont,” terang Given.
Seperti diketahui, devolusi pemerintahan di Belfast adalah bagian penting dari Perjanjian Jumat Agung 1998 silam.
Namun, runtuh dalam waktu 14 bulan lalu karena penentangan DUP terhadap pengaturan perdagangan pasca-Brexit di Irlandia Utara.
Meskipun Inggris dan Uni Eropa setuju untuk merombaknya tahun ini, partai tersebut belum mendukung persyaratan perdagangan baru dan mengizinkan pemulihan legislatif Stormont Belfast.
Meski begitu, kunjungan Presiden AS itu menandai kemajuan andal yang dibuat sejak perjanjian damai. (spm/fau)