Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Jokowi Berencana akan Lakukan Reshuffle Kabinet Indonesia Maju

Jokowi saat berbicara. (Sumber: Menpan)

ANDALPOST.COM – Presiden Jokowi sebut Kabinet Indonesia Maju ada kemungkinan untuk di-reshuffle. Jokowi menyampaikan informasi ini pada hari Jum’at (23/12/2022). Ia mengatakan bahwa pergantian ini akan membuka peluang di akhir masa jabatannya.

Jokowi memberi isyarat untuk melakukan pergantian menteri-menteri yang saat ini sedang menjabat. Pernyataan terkait kemungkinan reshuffle ini disampaikan Jokowi saat ditanyakan oleh awak media soal pergantian jabatan.

“Mungkin, ya nanti,” jawab Jokowi saat ditanyain soal kemungkinan reshuffle.

Ia memberikan jawaban singkat tersebut saat ditemui di Kabupaten Bogor, Jumat (23/12/2022). Namun saat itu Jokowi memang tidak menyampaikan lebih detail kapan dan siapa saja yang akan di reshuffle dari kabinet Indonesia Maju.

Kemungkinan Reshuffle Kabinet

Melihat kemungkinan adanya reshuffle kabinet ini, Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, setuju dengan pernyataan tersebut. Menurutnya, ini adalah waktu yang tepat bagi Jokowi untuk mengevaluasi menteri.

Djarot juga menambahkan kalau reshuffle perlu dilakukan agar diakhir masa jabatannya presiden Jokowi dapat merampungkan segala programnya yang telah dicanangkan. Ia mencontohkan beberapa kementerian yang dirasa harus dievaluasi dan mungkin juga dilakukan pergantian menteri.

“Contoh, saya termasuk yang prihatin ketika kita sudah di masa lalu, sudah gembar-gembor swasembada beras, ternyata kita impor beras ketika harganya naik. Justru pemerintah harus intervensi dong. Saat musim panen dan harganya baik, kemudian dihajar sama beras impor. Yang parah nanti, yang sakit petaninya,” kata Djarot di Jakarta Pusat, Jumat (23/12/2022).

Djarot menyebutkan bahwa Jokowi mungkin perlu melakukan pembukaan data yang sebenarnya, terutama terkait Cadangan Beras Pemerintah (CBD).

Menurutnya, data-data yang dapat dibuka mungkin data dari Bulog, Kementerian Pertanian, dan Badan Pangan Nasional. Pembukaan data ini nantinya dapat didiskusikan apakah perlu dilakukan impor beras atau tidak.

Evaluasi ini adalah penting bagi Djarot. Ini perlu dilakukan agar semua kementerian dapat menjalankan tugas-tugasnya dengan sebagaimana mestinya.

“Semua menteri juga harus dievaluasi. Supaya apa? Supaya ada satu darah baru yang segar yang bisa mendukung penuh kebijakan Pak Jokowi untuk menuntaskan janji-janji kampanyenya,” tutur Djarot.

Lembaga survei Charta Politika memberikan informasi angka kepuasan kinerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin dan kinerja menteri kabinet Jokowi.

Dalam survei tersebut, sebanyak 61,8 persen responden merasa setuju untuk dilakukan reshuffle kabinet. Meskipun memang dalam survei tersebut masyarakat mengaku puas akan kinerja Jokowi-Ma’ruf serta kabinet Indonesia Maju.

Lebih jelasnya sebanyak 72,9 persen responden menyatakan puas terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Sedangkan 25,8 persen responden menyatakan tidak puas.

Rinciannya adalah 14,7 persen menjawab sangat puas, 58,2 persen cukup puas, 23,1 persen kurang puas, 2,7 persen tidak puas sama sekali, dan 1,3 persen memilih untuk tidak menjawab atau tidak tahu.

Dalam survei Charta Politika, hasil juga menunjukkan tingkat kepuasan kinerja kabinet. Sebanyak 60,5 persen menjawab mereka puas atas kerja kabinet saat ini, 32,7 persen menjawab tidak puas, dan 6,9 persen menjawab tidak tahu atau tidak jawab.

Survei yang dilakukan oleh Charta Politika ini dilakukan pada pada 8-16 Desember 2022, melalui wawancara secara langsung dan menggunakan kuesioner terstruktur.

Jumlah sampel sebanyak 1.220 responden yang tersebar di 34 provinsi. Sampel dipilih menggunakan metode acak bertingkat dengan margin of error ± 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

(GEM/MIC)