Proklamasi Darurat
Di sisi lain, seorang pejabat di Hawaii bernama Sylvia Luke menandatangani proklamasi darurat pada hari Selasa (8/8/2023) untuk mengaktifkan Garda Nasional guna membantu proses evakuasi akibat kebakaran tersebut.
“Kami mengikuti dengan cermat kebakaran hutan yang disebabkan oleh angin kencang Badai Dora,” kata Luke dalam pernyataannya.
“Keselamatan warga kami adalah yang utama,” tambahnya.
Dalam proklamasi darurat tersebut mengatakan evakuasi sedang dilakukan di daerah Peternakan Kohala, Kula, dan Lahaina, karena kebakaran akan mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan banyak orang.
Periode bantuan darurat bencana akan berlanjut hingga 15 Agustus mendatang, terang dokumen tersebut.
“Letnan Gubernur Luke mendapat dukungan penuh dari saya,” tutur Gubernur Josh Green.
“Pikiran saya tertuju pada penduduk dan bisnis yang terkena dampak kebakaran hutan akibat Badai Dora,” imbuhnya.
Badai Dora sendiri diperkirakan tidak akan melanda wilayah di Hawaii dan tetap berada ratusan mil di selatan pulau tersebut, menurut National Hurricane Center.
Meski begitu, Badai Dora menyebabkan angin kencang yang menumbangkan sejumlah pohon, kabel listrik, serta kebakaran hutan semakin parah.
Layanan Cuaca Nasional Honolulu mengimbau para warga untuk bersiap menghadapi angin antara 30 dan 40 mil per jam, dan hembusan hingga 60 mil per jam.
Angin kencang juga menghentikan petugas pemadam kebakaran dan mencegah helikopter membuang air ke lokasi kebakaran hutan. (spm/fau)