ANDALPOST.COM – Dewan Kereta Api India mengatakan pada Minggu (04/06/2023) bahwa kecelakaan kereta api yang terjadi pada hari Jumat (02/06/2023) sebaiknya diselidiki oleh agensi penyelidikan negara. Rekomendasi ini datang langsung dari Menteri Pekeretaapian India Ashwini Vaishnaw.
Petugas penyelamat menyelesaikan operasi penyelamatan pada hari Minggu, dengan kegagalan sinyal muncul sebagai kemungkinan penyebab kecelakaan. Sebanyak kurang lebih 275 orang tewas dalam kecelakaan tersebut.
Selain itu, sekitar 1.200 orang terluka ketika sebuah kereta penumpang menabrak kereta barang stasioner. Tabrakan itu menyebabkan kereta keluar jalur dan menabrak kereta penumpang lain yang melintas di arah berlawanan. Kejadian terjadi di negara bagian timur Odisha, dekat distrik Balasore.
“Untuk penyelidikan di masa mendatang, sebuah rekomendasi telah dibuat oleh Dewan Perkeretaapian untuk menyerahkan kasus ini ke Biro Investigasi Pusat,” ujar Vaishnaw.
Sebelumnya pada hari yang sama (Minggu), pejabat Kereta Api India mengatakan dalam pengarahan terperinci pertama mereka bahwa kegagalan dan dugaan tidak berfungsinya sistem manajemen jalur elektronik adalah fokus utama penyelidikan.
Sistem manajemen jalur yang dikendalikan komputer, yang disebut “sistem interlocking”, mengarahkan kereta ke jalur kosong di titik di mana dua jalur bertemu, menurut Sandeep Mathur, direktur eksekutif utama untuk persinyalan.
Sistem tersebut juga mengkoordinasikan dan mengontrol sinyal ke kereta yang melaju. Sehingga, kereta dapat tahu harus bergerak lurus atau beralih ke jalur baru.
“Itu seharusnya anti-rusak, anti-kesalahan. Ini namanya sistem fail-safe. Kalaupun gagal sinyalnya akan menyala merah dan kereta akan berhenti,” kata Jaya Varma Sinha selaku anggota Dewan Perkeretaapian.
“Namun, seperti yang diduga, ada semacam masalah dalam sistem,” tambahnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.