Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Kelompok Wagner Isyaratkan akan Tetap di Bakhmut Lantaran Janji Manis Rusia

Kelompok Wagner Isyaratkan akan Tetap di Bakhmut Lantaran Janji Manis Rusia
Ilustrasi militer Ukraina melawan kelompok Wagner. (Foto: AP/Libkos)

ANDALPOST.COM – Kelompok tentara bayaran Wagner membatalkan rencananya untuk mundur dari Bakhmut di Ukraina timur, Minggu (7/5/2023).

Pasalnnya, Moskow menjanjikan lebih banyak senjata bagi mereka.

Sehingga, kelompok Wagner memutuskan untuk melanjutkan serangan yang akan dijadikan batu loncatan oleh Rusia guna masuk ke kota-kota lain di wilayah Donbas.

Di tempat lain, rudal Rusia menargetkan lokasi industri di wilayah Mykolaiv di Ukraina selatan.

Sementara itu, media Ukraina dan Rusia melaporkan terjadi sejumlah ledakan di Krimea yang diduduki Moskow.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pertahanan udaranya telah mendeteksi dan menghancurkan 22 drone Ukraina di atas Laut Hitam dalam semalam.

Kepala Wagner Yevgeny Prigozhin mengatakan pada Jumat (5/5/2023). Bahwa para pejuang yang telah mempelopori serangan brutal selama berbulan-bulan terhadap Bakhmut akan mundur usai kekurangan amunisi.

Hal itu juga sebagai akibat dari kerugian selama invasi.

Namun dalam pesan audio yang diposting di saluran Telegramnya pada Minggu (7/5/2023). Ia menyebut telah dijanjikan amunisi serta senjata yang memang dibutuhkan oleh kelompok bayaran Wagner.

Kami telah dijanjikan amunisi dan senjata sebanyak yang kami butuhkan untuk melanjutkan operasi lebih lanjut. Kami telah dijanjikan bahwa segala sesuatu yang diperlukan untuk mencegah musuh menghentikan kami akan dikerahkan,” beber Prigozhin.

Seorang juru bicara kementerian pertahanan Rusia justru belum memberikan tanggapan atas pernyataan Prigozhin tersebut.

Pejabat Rusia telah berulang kali berusaha menghilangkan kekhawatiran bahwa pasukan mereka di garis depan belum menerima pasokan yang memadai. 

Amunisi Cukup 

Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan mereka telah menerima jumlah amunisi yang cukup.

“Mengacu pada tentara Rusia, mereka telah menerima jumlah amunisi yang cukup untuk secara efektif menimbulkan kerusakan pada pasukan musuh,” kata Shoigu.

Di pihak Ukraina, Serhiy Cherevaty, juru bicara komando timur Ukraina mengatakan komentar Prigozhin ditujukan untuk mengalihkan perhatian dari kerugian besar yang dialami Wagner dengan mengerahkan begitu banyak pasukan ke medan perang.

“Empat ratus delapan puluh sembilan serangan artileri selama 24 jam terakhir di daerah sekitar Bakhmut – apakah itu kelaparan amunisi?” tanya Cherevaty.

Ukraina secara rutin menolak komentar Prigozhin di masa lalu karena ditujukan untuk audiens Rusia dan tidak mencerminkan kenyataan.

Ancaman Prigozhin untuk menarik diri dari Bakhmut menyoroti tekanan yang dialami pasukan Rusia saat Ukraina membuat persiapan terakhirnya guna serangan balasan.

Ukraina juga didukung oleh ribuan kendaraan lapis baja sumbangan Barat dan pasukan yang baru dilatih.

Pertempuran untuk Bakhmut telah menjadi konflik yang paling intens, menelan ribuan nyawa di kedua sisi selama berbulan-bulan.

Pasukan Ukraina telah dipukul mundur dalam beberapa pekan terakhir, tetapi tetap bertahan di kota untuk menimbulkan kerugian Rusia sebanyak mungkin menjelang serangan besar yang direncanakan Kyiv terhadap pasukan penyerang di sepanjang garis depan 1.000 km (620 mil).

Rudal Jelajah

Di Mykolaiv, gubernur Vitaliy Kim mengatakan dalam sebuah postingan media sosial bahwa sebuah bangunan dan wilayah milik perusahaan. Tidak disebutkan namanya rusak semalam setelah pembom jarak jauh Rusia menargetkan wilayah selatannya dengan lima rudal jelajah Kh-22.

Kelompok Wagner Isyaratkan akan Tetap di Bakhmut Lantaran Janji Manis Rusia
Ilustrasi rudal jelajah. (Foto: AP)

Juru bicara angkatan udara Ukraina Yuriy Ihnat mengatakan kepada televisi lokal pada Minggu (7/5/2023) pagi. Bahwa total enam dari rudal tersebut telah ditembakkan ke Ukraina semalam tetapi tidak ada yang mencapai target mereka.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.