Contohnya, dalam pengadaan oksigen setelah sebelumnya, pemerintah harus meminta bantuan dari negara lain untuk ketersediaannya.
Kolaborasi Bantu Transformasi Kesehatan
Dari hal ini, Kunta bilang bahwa kolaborasi pada waktu yang tepat, dapat membantu adanya transformasi kesehatan.
“Jadi, ada dua hal yang bisa kita pelajari. Pertama pentingnya kolaborasi dan kedua adalah pada saat yang tepat. Kita bisa melakukan transformasi di sektor kesehatan,” ujarnya.
Selain kolaborasi antar negara, hikmah lain adanya pandemi COVID-19 ini menurut Kunta adalah Indonesia belajar bahwa kolaborasi lintas sektor dalam menyelesaikan masalah sangatlah penting.
Setiap pihak bekerja sama, mulai dari pemerintah hingga masyarakat, juga bersama para ahli, sama-sama mendorong Indonesia agar pandemi dapat terkendali.
“Kita bisa menyelesaikannya dengan baik karena kesehatan bukan hanya tugas Kementerian Kesehatan, tetapi seluruh masyarakat,” tuturnya.
Kolaborasi berhasil membuat Indonesia memiliki cakupan vaksinasi sekitar 450 juta dosis untuk total keseluruhan dosis vaksin yang telah diberikan.
Karena hal ini kesehatan masyarakat Indonesia meningkat dan berhasil membangun antibodi sebagai perisai pelindung dari infeksi virus.
Bukti dari bermanfaatnya kolaborasi adalah pada 2021 lalu, pemerintah hanya dapat mendistribusikan sekitar 100 ribu vaksin per hari. Namun, berkat bantuan dan kontribusi dari TNI/Polri juga epidemiolog, pemerintah akhirnya dapat menyalurkan 2,5 juta dosis per hari ketika itu. (ala/fau)