Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Amnesty International: “double standard” Isu HAM, Melalui Perang Rusia dan Ukraina

Ilustrasi gambar Amnesty International | Sumber: Amnesty International

ANDALPOST.COM – Organisasi non-pemerintahan, Amnesty International merilis laporan mereka terkait adanya “double standard” atau standar ganda. Khususnya, dalam menanggapi isu hak asasi manusia (HAM) pada komunitas internasional saat ini, Senin (27/03/2023).

Laporan tersebut, didasari oleh adanya fakta yang dijadikan bahan pembelajaran dari seluruh kejadian di tahun 2022.

Diketahui, negara-negara barat dengan sigap menanggapi perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, tetapi tidak menunjukan perilaku yang sama kepada masalah sejenis di negara lain.

Salah satu poin yang dicantumkan Amnesti dalam laporan tersebut mengungkapkan “…. dunia tentang hak asasi manusia berbeda,” terang organisasi yang berbasis di Inggris tersebut dalam laporannya.

“Dan kegagalan masyarakat internasional untuk bersatu di sekitar hak asasi manusia yang diterapkan secara konsisten dan nilai-nilai universal,” lanjutnya.

‘Standar Ganda’ Dunia Barat

Dalam laporan Amnesti, dengan judul Amnesty International Report 2022/23: The State of the World’s Human Rights. Menerangkan penemuan di mana, adanya standar ganda dari respon komunitas internasional dalam menanggapi isu hak asasi manusia yang terjadi di dunia.

Amnesti menjelaskan bagaimana kondisi di negara barat, secara khusus memberikan respon dan reaksi yang lebih kepada perang di Ukraina. Sekaligus, seolah-olah ‘tuli’ pada kondisi sejenis di negara lain.

Adapun, contoh yang diberikan oleh Amnesti. Di antara lain, adanya catatan permasalahan HAM yang terjadi di Arab Saudi, hingga isu apartheid yang terjadi di Palestina oleh negara Israel.

Ilustrasi laporan Amnesti Internasional 2022/2023 | Sumber; Amnesty International

Terdapat pula, permasalahan hak asasi manusia lain, seperti yang dilakukan oleh pemerintah China yang menekan tindakan internasional atas kejahatan yang mereka lakukan.

Selain itu, juga ada konflik yang sudah membunuh banyak orang di negara Ethiopia, Myanmar, dan Yemen.

Respon yang kurang secara internasional pada isu hak asasi manusia yang terjadi tersebut dianggap sebagai kegagalan institusi global dan regional. 

Di mana, ketika dihadapi dengan perang Rusia dan Ukraina, respon yang diberikan cenderung kuat dan sangat disambut untuk memberikan tanggapan atau reaksi pengecaman.

Khususnya, terkait pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi dalam konflik tersebut

Reaksi yang diberikan antara lain, kecaman asal publik dan pemerintah, dari berbagai negara kepada Rusia atas invasi yang dilakukan.

Perbandingan Tanggapan Isu Global HAM

Diketahui, ketika Rusia melakukan invasi terhadap Ukraina, negara barat dengan ‘reaksi’ nya langsung memberikan tanggapan dan kecaman mereka atas apa yang telah dilakukan Moscow di Kiev. 

Selain itu, mereka juga langsung memberikan sanksi ekonomi kepada Rusia, dan langsung memberikan bantuan kepada Ukraina. 

Namun, dari tanggapan yang sangat keras atas apa yang telah terjadi, sangatlah kontras atau bertolak belakang. Khususnya, tanggapan yang pernah diberikan kepada konflik Ethiopia dan Myanmar.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.