Menjaga Gaya Hidup Sehat sebagai Upaya Preventif Penyakit Stroke
Di samping itu, mengubah dan mempertahankan gaya hidup menjadi lebih sehat merupakan suatu alternatif lain untuk mencegah faktor risiko terjadinya stroke. Upaya ini tentu menjadi kesadaran dan tanggung jawab setiap individu atas dirinya sendiri dalam menjaga kesehatan masing-masing.
Adapun contoh gaya hidup yang sehat ialah menjaga pola makan dengan konsumsi makanan yang sehat dan bergizi, dan istirahat yang cukup.
Selain itu juga penting untuk berolahraga agar tetap sehat dan bugar. Upaya pencegahan penyakit ini dengan mengubah gaya hidup lebih sehat memiliki sejuta manfaat baik yang dapat dirasakan secara nyata.
Hal ini diungkapkan oleh Rahmat (69), seorang penyintas stroke pecah pembuluh darah di tahun 2012 dengan masa pemulihan saat ini telah mencapai 95%.
“Saya banyak membaca buku-buku kesehatan dan sadar untuk tidak mengkonsumsi makanan-makanan yang dapat menyebabkan darah kental serta tidak mengkonsumsi makanan berlemak yang dapat tumbuh dan berkembang dalam darah saya,” kata Rahmat.
Sementara itu, perwakilan Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia dr. Mohammad Kurniawan juga mengatakan bahwa sejumlah upaya preventif faktor risiko gejala stroke dapat dilakukan. Upaya-upaya tersebut disingkat menjadi CERDIK, di antaranya yaitu:
- Cek kesehatan secara rutin,
- Enyahkan asap rokok,
- Rutin melakukan aktivitas fisik, seperti olahraga,
- Diet seimbang,
- Istirahat cukup selama 7 hingga 8 jam dalam sehari,
- Kelola stress dengan baik
Dikatakan Kurniawan, CERDIK merupakan kegiatan yang sebenarnya telah cukup lama dikampanyekan oleh Kemenkes. Ia menambahkan, apabila gejala dan tanda stroke telah diidentifikasi, maka segera ditangani dengan cepat agar mendapat perawatan yang tepat.
Hal ini guna menghindari penanganan gejala stroke mengalami keterlambatan yang dapat berakibat menimbulkan kematian pada jaringan otak. Bahkan, lebih parahnya lagi dapat mengakibatkan kecacatan dan kematian. (rnh/ads)