Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Netanyahu Minta Maaf Salahkan Kepala Keamanan Israel atas Serangan Hamas

PM Israel Benjamin Netanyahu (Foto: Kobi Gidon/GPO)

ANDALPOST.COM — Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu meminta maaf atas postingannya yang menyalahkan dinas keamanan negaranya lantaran telah gagal mengantisipasi serangan Hamas pada 7 Oktober lalu, Minggu (29/10/2023).

Netanyahu menyadari kesalahannya itu ditengah pentingnya persatuan di masa penuh konflik seperti saat ini.

Dalam sebuah unggahan di media sosial pada Sabtu (28/10/2023) malam, Netanyahu menyindir badan intelijennya sendiri. Ia mengklaim mereka gagal mencegah serangan Hamas.

“Dalam waktu dan tahap apa pun tidak ada peringatan yang diberikan kepada Perdana Menteri Netanyahu mengenai niat perang Hamas,” tulis Netanyahu dalam postingan yang sekarang sudah dihapus di X, sebelumnya Twitter. 

“Sebaliknya, semua pejabat keamanan, termasuk kepala intelijen militer dan kepala Shin Bet, memperkirakan bahwa Hamas merasa enggan dan tertarik pada pengaturan tersebut,” imbuhnya.

Kontra

Tak pelak, postingan Netanyahu tersebut sontak menuai kecaman keras dari sesama pemimpin Israel, termasuk sekutu Netanyahu.

Mereka mengatakan ini bukanlah waktu yang tepat untuk semakin memperkeruh suasana. Justru mereka menyebut saat ini seluruh masyarakat Israel harus bersatu tanpa terkecuali.

“Saat kita berperang, kepemimpinan harus menunjukkan tanggung jawab, memutuskan untuk melakukan hal yang benar dan memperkuat kekuatan,” kata Benny Gantz, mantan menteri pertahanan yang bergabung dengan kabinet perang Netanyahu setelah serangan tersebut.

“Tindakan atau pernyataan lain apa pun merugikan kemampuan masyarakat untuk berdiri dan kekuatan mereka. Perdana Menteri harus mencabut pernyataannya,” tegasnya.

Benjamin Netanyahu (Foto: ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS)

Yair Lapid, seorang pemimpin oposisi dan mantan PM menuduh Netanyahu justru melemahkan kekuatan tentara dan melewati batas.

Netanyahu dengan cepat menghapus postingan kontroversial tersebut dan meminta maaf karena meremehkan layanan keamanannya.

“Hal-hal yang saya katakan seharusnya tidak dikatakan dan saya minta maaf atas hal itu,” tulis Netanyahu di X.

“Saya memberikan dukungan penuh kepada semua kepala cabang keamanan. Bersama-sama kita akan menang,” imbuhnya.

Meskipun para pemimpin militer dan intelijen Israel telah mengakui kekurangan mereka menjelang serangan tersebut, Netanyahu justru menghindari tanggung jawab. Sehingga menciptakan keretakan yang semakin besar antara dia dan departemen lain.

Netanyahu mengatakan akan ada waktu untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan sulit, termasuk tentang dirinya sendiri, setelah perang.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.