Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Pasukan Keamanan Rusia Usir Demonstran Pro-Palestina dari Bandara Dagestan

Pemandangan udara ibu kota Dagestan, Makhachkala, 24 Maret 2012. (Foto: REUTERS/Grigory Dukor)

ANDALPOST.COM — Ratusan pengunjuk rasa anti-Israel menyerbu bandara Dagestan Rusia di Makhachkala pada Minggu (29/10/2023).

Para demonstran memenuhi bandara di saat sebuah pesawat Israel baru saja tiba.

Alhasil, pasukan keamanan Rusia menutup bandara dan mengalihkan penerbangan sambil mengusir para demonstran.

Sekitar 20 orang terluka, termasuk dua orang dalam kondisi kritis, kata otoritas kesehatan setempat.  

Makhachkala adalah salah satu dari beberapa daerah di wilayah Kaukasus utara yang merupakan rumah bagi komunitas Muslim dalam jumlah besar.

Dalam rekaman video yang beredar menunjukkan sebagian besar pemuda mengibarkan bendera Palestina, mendobrak pintu kaca dan berlari melewati bandara sambil meneriakkan “Allahu Akbar” atau “Tuhan Yang Maha Besar”. 

Kelompok lain di luar mengguncang sebuah truk putih dengan inisial layanan patroli dalam bahasa Rusia.

Pasukan keamanan otoritas penerbangan Rusia Rosaviatsia telah membubarkan kelompok itu pada pukul 22.20 waktu setempat.

“Para penumpang di pesawat berada di tempat yang aman,” terang pasukan keamanan.

Selama sehari terakhir, sebuah pusat Yahudi yang sedang dibangun di Nalchik, ibu kota Republik Kabardino-Balkaria di Rusia, juga dibakar, kata pejabat darurat setempat.

Rosaviatsia mengatakan bandara tersebut akan tetap ditutup hingga 6 November. Komite Investigasi Rusia pun memerintahkan penyelidikan kriminal atas insiden tersebut.

Israel mendesak pihak berwenang Rusia untuk melindungi warga Israel dan Yahudi di yurisdiksi mereka menyusul laporan tersebut

Pernyataan Kementerian Luar Negeri di Yerusalem mengatakan duta besar Israel di Moskow bekerja sama dengan pihak berwenang Rusia. 

“Negara Israel memandang serius upaya untuk menyakiti warga negara Israel dan Yahudi di mana pun,” kata pernyataan itu.

Tanggapan Zelensky

Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengaku terkejut dengan kejadian di Dagestan dan menyalahkan pesan resmi Rusia tentang Israel.

“Ini bukan satu-satunya insiden di Makhachkala, namun merupakan bagian dari budaya kebencian Rusia yang meluas terhadap negara lain, yang disebarkan oleh televisi pemerintah, pakar, dan pihak berwenang,” kata Zelensky.

Namun, hingga kini Kremlin belum memberikan tanggapan atas insiden tersebut. Di sisi lain, rekaman media sosial menunjukkan beberapa pengunjuk rasa berusaha mendekati pesawat. Namun, penumpang tetap aman di dalam pesawat.

Nomor identifikasi di bagian ekor pesawat menunjukkan pesawat itu tiba dari Israel, menurut situs pelacakan penerbangan FlightRadar24.

Para pemimpin regional di Dagestan dan dua wilayah lain di Kaukasus Utara pun menyerukan ketenangan. Permohonan serupa juga dikeluarkan oleh ketua mufti Dagestan.

Rusia telah berusaha mempertahankan kontak dengan semua pihak dalam konflik yang mempertemukan Israel dengan Hamas. Namun, justru membuat marah pihak berwenang Israel dengan mengundang delegasi Hamas ke Moskow. 

Kementerian Luar Negeri kemudian memanggil duta besar Rusia pada Minggu (29/10/2023).

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.