Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Kenapa Kepolisian Inggris Stop Terima Panggilan Kesehatan Mental?

Kenapa Kepolisian Inggris Stop Terima Panggilan Kesehatan Mental?
Ilustrasi penderita kesehatan mental ditolak oleh kepolisian Inggris. (The Andal Post/Aini)

Tanggapan Pihak Kepolisian Inggris

Kepolisian Metropolitan atau The Met, memiliki rencana baru yang memperkenalkan skema ‘Right Care, Right Person’ (RCRP) atau “Perawatan Tepat, Orang yang Tepat”.

Rencana ini, sudah pernah diungkapkan sebelumnya pada tahun 2020. Dengan tujuan, untuk memastikan panggilan mengenai masalah kesehatan mental, dapat diambil dan ditangani oleh profesional di bidang yang sesuai.

Seorang juru bicara dari The Met, mengatakan bahwa program RCRP ini memberikan hasil yang baik dalam penanganan masalah kesehatan mental.

Hal ini karena, kejadian yang terjadi mendapat perawatan dan pelayanan yang diberikan oleh orang yang tepat.

Kenapa Kepolisian Inggris Stop Terima Panggilan Kesehatan Mental?
Ilustrasi seorang polisi yang sedang melakukan pekerjaannya, yaitu memerangi kejahatan | Sumber: Britannica

“Sangat sukses dalam meningkatkan hasil, mengurangi permintaan pada semua layanan. Dan yang paling penting, memastikan bahwa perawatan yang tepat diberikan oleh orang yang tepat,” tutur juru bicara.

“Polisi berbelas kasih dan sangat terampil, tetapi mereka tidak terlatih untuk memberikan perawatan kesehatan mental dan menghabiskan rata-rata 10 jam dengan pasien. Ketika, mereka diatur berdasarkan Undang-Undang Kesehatan Mental,” lanjutnya.

Selanjutnya, berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh BBC kepada polisi dan pemimpin layanan kesehatan.

Dilaporkan, bahwa terdapat tekanan pada layanan kesehatan mental. Serta, waktu yang dihabiskan petugas polisi garis depan, untuk merawat pasien dalam kondisi kritis.

“Polisi garis depan, mencoba sebisa mungkin untuk tidak menggunakan kekuatan yang dimiliki,” sebut seorang polisi.

“Karena, hal ini membuat kami keluar jalur, ketika seharusnya kami menjawab panggilan 999 (nomor telepon gawat darurat Inggris Raya),” lanjutnya. (ala/adk)