Kolaborasi Kemenkes, East Ventures, dan NalaGenetics
Jalinan kerja sama yang dilakukan Kemenkes, East Ventures, dan NalaGenetics bertujuan untuk mempercepat perjalanan genomik di Indonesia. East Ventures menyediakan consumables dan NalaGenetics akan mengadakan kolaborasi dengan transfer ilmu dan keahlian dalam melakukan sequencing.
Melalui kolaborasi tersebut, kerja sama ini diharapkan dapat menciptakan inovasi produk baru berbasis data genetik lokal.
Dikatakan dr. Azhar yang mewakili pihak Kemenkes, pihaknya menyambut baik komitmen East Ventures dan Nalagenetics guna mendukung percepatan inisiatif genomic sequencing melalui BGSi.
Nantinya, kolaborasi ini juga akan berdampak baik bagi Indonesia yakni mendorong pelayanan kesehatan yang lebih unggul bagi masyarakat di masa mendatang.
Di samping itu, Willson Cuaca selaku Co-Founder dan Managing Partner East Ventures juga mengungkapkan rasa senang dan bangga atas keterlibatannya dalam mendukung Genomik di Indonesia.
“Kami senang dapat turut mengambil andil dalam mendukung perkembangan genomik di Indonesia. East Ventures selalu berkomitmen untuk mendukung inovasi yang berpotensi memberikan dampak signifikan di Indonesia, salah satunya genomik,” kata Willson Cuaca.
Lebih lanjut, Willson juga menyampaikan rasa optimis bahwa kemitraan tersebut akan menjadi langkah yang signifikan dalam mewujudkan surveilens genomik di Indonesia. Utamanya, dalam membuka berbagai peluang kesehatan dari pengobatan preventif di Indonesia.
Sementara itu, Levana Laksmicitra Sani selaku Co-Founder dan Chief Executive Officer NalaGenetics menjelaskan bahwa Nalagenetics telah berjuang di dunia preventif kesehatan di Indonesia.
Mulai dari pencegahan adverse drug reactions hingga pencegahan kanker dan penyakit kompleks yang lain.
“Melalui kolaborasi dengan BGSI dan East Ventures, kami optimis pengembangan genomik ini dapat menjadi pendorong implementasi personalisasi kesehatan di Indonesia. Kami sangat senang bisa menjadi bagian dari proses ini dengan memberikan kontribusi tenaga ahli sekuensing dan biogenomik,” kata Levana. (rnh/ads)