Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Kerusakan Pipa Gas dan Kabel Telekomunikasi Finlandia-Estonia Disebabkan Aktivitas Eksternal

Kapal patroli lepas pantai Penjaga Perbatasan Finlandia pada 10 Oktober 2023 di dekat lokasi pipa gas Balticconnector yang rusak di Teluk Finlandia. (Foto: Lehtikuva/Finnish Border Guard handout via Reuters)

Heidi Soosalu, ahli seismologi di Dinas Geologi Estonia pun mengatakan kepada lembaga penyiaran publik Estonia ERR pada hari Selasa (10/10/2023), bahwa baik stasiun seismik Estonia maupun Finlandia tidak mencatat adanya ledakan selama periode waktu Baltic Connector mencatat hilangnya tekanan.

Insiden ini terjadi setahun setelah jaringan pipa gas Nord Stream antara Jerman dan Rusia di Laut Baltik rusak akibat ledakan yang diyakini merupakan sabotase.

Sayangnya, kasus itu masih belum terpecahkan hingga kini.

Disisi lain, Angkatan Laut Estonia mengatakan bahwa mereka sedang melakukan penyelidikan terhadap pipa gas yang rusak bersama dengan militer Finlandia di Teluk Finlandia.

Pipa Baltic Connector sepanjang 77 km (48 mil) melintasi Teluk Finlandia dari kota Inkoo di Finlandia hingga pelabuhan Paldiski di Estonia. 

Saluran pipa senilai Rp5 triliun, yang sebagian besar dibiayai oleh UE, mulai beroperasi secara komersial pada awal tahun 2020.

Baltic Connector pun  telah menjadi satu-satunya saluran impor gas ke Finlandia, selain LNG, sejak impor Rusia dihentikan pada Mei 2022. Menyusul invasi besar-besaran Moskow ke Ukraina.

Rusia berhenti memasok gas ke Finlandia setelah negara tersebut menolak membayar Moskow dalam rubel, sebuah ketentuan karena sejumlah negara tidak bersahabat. Termasuk negara-negara anggota UE.

Hal itu dilakukan guna menghindari sanksi keuangan Barat terhadap bank sentral Rusia. (spm/ads)