Sehingga penggunaan tenaga nuklir dalam kapal selam AUKUS dapat menjadi suatu konsen dari Indonesia terkait stabilitas negara dan keamanan internasional kawasan.
Dampak Peningkatan AUKUS Bagi Negara Oposisinya
Diresmikannya kesepakatan AUKUS langsung mendapat respon oposisi dari China yang menentang pakta tersebut.
China yang menentang hubungan trilateral tersebut melihat bahwa kemunculan AUKUS dapat memicu peningkatan ketegangan dalam kondisi geopolitik di Kawasan Indo-Pasifik.
Adapun tuduhan yang dilontarkan China dalam proses perkembangan AUKUS, China melihat hal tersebut akan membuat negara di kawasan dapat terhasut. Hasutan ini terkait peningkatan militer Australia sehingga dimungkinkan terjadinya perlombaan senjata nuklir pada Kawasan tersebut.
Sementara itu, seorang pengamat Hubungan Internasional Teuku Rezasyah menyebut bagaimana peningkatan aktifitas AUKUS dapat membahayakan keamanan internasional.
Ia menjelaskan kemunculan awal AUKUS yang sudah ditentang negara Tirai Bambu dapat menjadi api yang semakin menyulut percepatan proses militerisasi negara China.
Teuku Rezasyah juga menjelaskan bahwa, jika peningkatan ini akan berakibat pada pembenaran proses militerisasi China itu sendiri.
Hal tersebut dilihat akan sangat mungkin terjadi. Terlebih Presiden China Xi Jinping dapat menilai perkembangan AUKUS sebagai ancaman yang sangat membahayakan.
Selain itu, memungkinkan mendapat dukungan dari khalayaknya hingga persetujuan politik dari domestik China dengan sangat mudah. (ben/fau)