ANDALPOST.COM – Ketua Majelis Rendah Parlemen Rusia alias Duma, Vyacheslav Volodin mengakhiri hubungan diplomatik dengan Estonia dan Latvia, Rabu (25/1/2023).
Hal tersebut dipicu lantaran hilangnya kedaulatan serta pengambilan keputusan hanya dibuat di Washington dan Brussel.
“Para pemimpin negara-negara Baltik telah berulang kali menyatakan bahwa selama 30 tahun mereka berusaha keras membangun negara-negara merdeka.”
“Faktanya, semua keputusan dibuat di Washington dan Brussel. Kedaulatan mereka telah hilang. Kepentingan rakyat diabaikan,” terang Vyacheslav Volodin.
Volodin membeberkan populasi beberapa negara Baltik mengalami penurunan hampir seperempatnya.
Termasuk populasi di Latvia menurun sebesar 30,5 persen, di Lithuania 28,4 persen, dan di Estonia mencapai 15,4 persen.
Dia meyakini hanya sepertiga dari populasi yang benar-benar bertahan di negara-negara Baltik.
Mayoritas dari mereka justru bekerja di negara-negara Eropa.
“Satu-satunya hal yang dikuasai oleh rezim yang berkuasa di negara-negara ini adalah Russophobia.”
“Otoritas lokal mereka bersaing dan menghina Rusia,” sambung dia.
Kasus Pelanggaran HAM di Negara-negara Baltik
Volodin juga mencatat kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang brutal banyak terjadi di negara-negara Baltik dibandingkan di negara lainnya.
Mulai dari pelanggaran hak-hak minoritas, mereka dilarang berbicara bahasa ibu mereka, dan jurnalis independen serta aktivia HAM mengalami penganiayaan.
Alhasil, Vyacheslav Volodin menyebut kerja sama dengan negara-negara itu tidak mungkin dilakukan lantaran hilangnya kemerdekaan mereka.
“Keputusan untuk mengakhiri hubungan diplomatik dengan Estonia dan Latvia seharusnya sudah dilakukan sejak lama. Kemerdekaan sudah mati di sana,” tegas Volodin.
Rusia Keluarkan Ancaman Global
Tak hanya mengakhiri hubungan diplomatik dengan Estonia dan Latvia, Vyacheslav Volodin mengeluarkan ancaman global.
Ancaman tersebut muncul setelah negara Amerika Serikat (AS) menjanjikan senjata bagi Ukraina.
Dengan tegas, Volodin menegaskan dukungan yang diberikan AS dan NATO ke Ukraina dapat membawa dunia ke dalam perang yang mengerikan.
“Jika Washington dan negara-negara NATO memasok senjata yang akan digunakan untuk menyerang kota-kota sipil dan berusaha merebut wilayah kami, seperti yang mereka ancam, ini akan mengarah pada tindakan pembalasan dengan menggunakan senjata yang lebih kuat,” beber Volodin.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.