ANDALPOST.COM — China mengirim puluhan jet tempur di hari kedua latihan militer, sebagai tanggapan atas lawatan Presiden Taiwan Tsai In-wen ke Amerika Serikat (AS), Minggu (9/4).
Peluncuran serangan simulasi tersebut merupakan bentuk protes China lantaran Tsai Ing-wen nekat bertemu Ketua DPR AS, Kevin McCarthy.
Aksi serta pergerakan jet tempur tersebut masih dalam pantauan kementerian pertahanan Taiwan.
Kementerian menyebut masih memantau pergerakan pasukan rudal China. Selain itu, AS pun menyebut pihaknya juga tengah waspada.
Menurut kementerian Taiwan, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengirim 70 pesawat tempur. Termasuk jet tempur, kapal pengintai dan pengisi bahan bakar, ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan pada Minggu pagi.
Pihak kementerian juga mengungkapkan, sebanyak 31 jet tempur telah melintasi garis media, yakni perbatasan de facto di selat Taiwan antara Taipei dan Beijing.
“70 pesawat PLA dan 11 kapal terdeteksi pada pukul 16:00 (UTC+8) tanggal 9 April. 35 dari pesawat yang terdeteksi telah melintasi garis median utara, tengah, dan selatan Selat Taiwan dan memasuki ADIZ barat daya kami,” terang pihak kementerian.
Sebelumnya, PLA memang mengumumkan dimulainya latihan tiga hari pada Sabtu (8/4).
Pada malam harinya, PLA telah mengirim 71 pesawat tempur dan delapan kapal ke ADIZ Taiwan yang melintasi garis median.
Kementerian Taiwan pun mengatakan, kegiatan itu sangat melanggar perdamaian dan stabilitas Indo-Pasifik, serta berdampak negatif pada keamanan dan ekonomi internasional.
Alhasil, mendorong negara-negara lain untuk menentang langkah China tersebut.
Televisi pemerintah China melaporkan, bahwa beberapa unit melakukan simulasi serangan terhadap sasaran utama di Taiwan dan laut sekitarnya.
Komando teater timur militer China mengeluarkan animasi singkat dari simulasi serangan di akun WeChat-nya. Menunjukkan rudal yang ditembakkan dari darat, laut dan udara ke Taiwan dengan dua diantaranya meledak saat mengenai target.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.