ANDALPOST.COM – Pesawat tak berawak alias drone yang diduga kuat milik Ukraina menghantam pusat bisnis Moskow yang juga menampung tiga kementerian pemerintah m Rusia, Selasa (02/08/2023).
Serangan drone untuk kedua kalinya itu terjadi dalam tiga hari berturut-turut.
Rusia mengklaim kejadian tersebut sebagai upaya serangan teroris Ukraina.
Seorang penasihat presiden Ukraina menyebut Moskow bakal menghadapi lebih banyak serangan drone selama perang dengan Kyiv.
Kuartal IQ atau bangunan yang terkena dampak dari serangan drone tersebut menampung kementerian pembangunan ekonomi, kementerian digital, dan kementerian industri dan perdagangan.
Video yang beredar di jagad maya memperlihatkan gedung tersebut hancur berantakan.
“Saat ini, para ahli sedang menilai kerusakan dan keadaan infrastruktur untuk keselamatan orang-orang di dalam gedung. Ini akan memakan waktu,” kata Darya Levchenko, penasihat menteri ekonomi.
Levchenko menyebut para staf bekerja melalui konferensi video. Sejak awal Mei lalu, Rusia telah berulang kali mendapat serangan drone.
Termasuk, serangan dua drone ke atap sebuah gedung di kompleks Kremlin.
Sementara insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan besar, namun muncul sebuah provokasi.
Kremlin bernarasi bahwa operasi militer khusus Rusia di Ukraina berjalan sesuai rencana.
“Memang, ada ancaman, itu jelas, tetapi langkah-langkah sedang diambil,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.
Mengenai serangan drone baru-baru ini, Ukrainian justru merasa puas. Kendati Kyiv enggan bertanggung jawab atas insiden nahas tersebut.
“Moskow terbiasa dengan perang penuh,” tulis penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak di X, platform media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Podolyak berharap Rusia akan mendapatkan lebih banyak serangan drone agar runtuh, sehingga agresi terhadap Ukraina berakhir.
Kesaksian Serangan Drone
“Dalam situasi ini, setiap tempat bisa dihantam, jadi cukup sulit untuk merasa 100 persen aman,” kata Alexander Gusev (67).
“Tidak ada yang aman dalam situasi ini karena kita tidak tahu apa yang akan menimpa kita dan di mana,” imbuhnya.
Penduduk lain, Kirill (32) menganggap serangan drone di distrik Rusia tersebut hanya insiden kecil.
“Saya merasa aman. Saya berasal dari Donetsk (di Ukraina timur), jadi saya menganggap ini insiden kecil. Semuanya akan baik-baik saja,” beber Kirill.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian pertahanan Rusia mengatakan telah menggagalkan percobaan serangan teroris serta menjatuhkan dua drone di barat pusat kota Moskow.
“Serangan digagalkan oleh peralatan canggih dan lepas kendali sebelum menabrak gedung-gedung di kawasan bisnis Moskva-Citi,” ungkap pihak kementerian.
Walikota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan serangan drone pada hari Senin menghantam menara yang sama saat serangan Minggu (31/7).
“Fasad lantai 21 rusak. Kaca hancur lebih dari 150 meter persegi,” sambungnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.