Korea Utara sempat mengadakan parade militer besar pada akhir Juli untuk memperingati 70 tahun berakhirnya Perang Korea. Disana menampilkan rudal nuklir terbaru dan drone serangan dan mata-mata, dengan para pejabat terkemuka dari Beijing dan Moskow hadir. Termasuk Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu.
Untuk memperingati peristiwa itu, Korea Utara melakukan demonstrasi pertahanan besar-besaran. Kim pun menawarkan Shoigu tur pameran rudal balistik dan apa yang tampak sebagai drone baru.
Beberapa waktu lalu, Korea Utara juga sempat menjadi bahan perbincangan. Sebab Amerika Serikat telah menuduh Korea Utara menyediakan Rusia dengan senjata untuk perang dengan Ukraina.
Termasuk jumlah artileri yang signifikan, serta pengiriman roket dan rudal infanteri ke Wagner Group, sebuah bisnis militer Rusia swasta.
Namun, Rusia dan Korea Utara membantah tuduhan tersebut.
Kekuatan Militer Korea Utara
Meski dikenal sebagai negara yang tertutup, kekuatan militer Korea utara tidak bisa dianggap enteng. Pada tahun 2021 lalu, sang Presiden Korea Utara mengatakan tujuannya adalah menjadikan Korea Utara kekuatan nuklir paling kuat di dunia.
Meskipun tidak ada yang bisa mengatakan dengan tepat berapa banyak senjata nuklir yang dimilikinya, para ahli mengatakan misilnya sekarang mungkin bisa mencapai daratan AS.
Sesuai CRF.org, Korea Utara, dengan 1,3 juta personel aktif, memiliki militer terbesar keempat di dunia.
Hampir lima persen populasi berada di militer dengan 600.000 lainnya sebagai cadangan. Bahkan Konstitusi negara tersebut mewajibkan dinas militer dari semua warga negara.
Menurut The New York Times, semakin jelas bahwa persenjataan terus berkembang semakin canggih dan jumlah hulu ledak nuklirnya semakin meningkat. (paa/ads)