Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Kim Jong Un Serukan Latihan Intensif Guna Simulasikan Perang Nyata

Kim Jong Un bersama sang putrid an para militer. (Foto: KCNA)

Diketahui, latihan militer gabungan AS dan Korsel terakhir kali digelar pada tahun 2018 silam.

Alhasil, Korut mengklaim bahwa latihan gabungan AS dan Korsel tersebut merupakan bagian dari persiapan invasi.

Sementara seorang analis menjelaskan, Korut akan mengintensifkan pengujian sembari latihan terus berlanjut.

“Ini kemungkinan hanya awal dari serangkaian tes provokatif oleh Korea Utara,” terang profesor di Universitas Ewha di Seoul, Leif-Eric Easley.

“Pyongyang siap untuk menanggapi secara agresif latihan pertahanan utama AS-Korea Selatan, serta pertemuan puncak Presiden Yoon yang akan datang dengan Perdana Menteri Kishida dan Presiden Biden. Rezim Kim dapat memerintahkan penembakan rudal dengan jarak yang lebih jauh, mencoba peluncuran satelit mata-mata, mendemonstrasikan mesin berbahan bakar padat dan bahkan mungkin melakukan uji coba nuklir,” imbuhnya.

Seperti diketahui, Korut memang telah meningkatkan pengembangan senjata sejak 2019, ketika upaya diplomatik untuk menahan program nuklir dan misilnya mengalami kegagalan.

Korsel Ambil Tindakan

Ilustrasi peluncuran rudal Korea Utara. (Foto: KCNA)

Presiden Korsel, Yoon Suk-yeol pun menanggapi langkah Kim Jong Un tersebut dengan tegas dan bergerak untuk meningkatkan hubungan diplomatik serta kerja sama keamanan dengan AS dan Jepang.

Yoon bahkan akan melakukan kunjungan ke Jepang minggu depan.

Selain itu, ia juga akan menyambangi AS pada 26 April mendatang dan bakal bertemu Joe Biden.

Langkah Yoon itu juga sebagai tanggapan karena Korut mengadopsi doktrin nuklir eskalasi sejak tahun lalu. Serta mengesahkan penggunaan serangan nuklir dalam berbagai situasi. Terlebih saat Kim Jong Un merasa tengah berada di bawah ancaman.

Sementara itu, adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong memperingatkan dengan tegas pada awal pekan ini bahwa setiap tindakan untuk menembak jatuh salah satu misil ujinya akan dianggap sebagai deklarasi perang.

Pasalnya, Korut telah melakukan sejumlah uji coba rudal tahun lalu. Juga melanjutkan aktivitasnya hingga tahun 2023 dengan uji peluncuran rudal balistik antarbenua. Rudal jarak pendek, dan sistem rudal jelajah jarak jauh dalam beberapa pekan terakhir. (spm/ads)