Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Kolaborasi PT Bio Farma dan CEPI dalam Rangka Percepatan Produksi Vaksin

Kolaborasi di bidang kesehatan antara pemerintah Indonesia dengan CEPI | sumber Kemenkes

ANDALPOST.COM – PT Bio Farma baru-baru ini menjalin kerja sama dengan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) dalam rangka percepatan penanggulangan pandemi. Kerja sama tersebut ditandai dengan adanya penandatanganan perjanjian kerja sama secara resmi.

Upaya kerja sama antara kedua belah pihak tersebut bertujuan untuk melakukan peningkatan akses vaksin agar semakin merata. Sebagai upaya preventif dalam menanggulangi risiko pandemi di masa mendatang.

Di samping itu, jalinan kerja sama tersebut juga merupakan bentuk wujud upaya pemerintah. Terutama melaksanakan transformasi kesehatan pilar ketiga, yakni kemandirian vaksin dalam negeri.

Melalui kerja sama tersebut, maka dapat menjalin koordinasi lintas sektor untuk jejaring riset. Lalu  transfer teknologi dan kerja sama global untuk inovasi.

Menteri Kesehatan RI, Budi G. Sadikin memberikan respon yang baik dan sambutan yang luar biasa atas kinerja yang dicapai oleh CEPI dan Bio Farma. 

Terlebih lagi, dalam hal meningkatkan kontribusi Indonesia dalam ketahanan pasokan dan kemandirian vaksin. Terutama di wilayah ASEAN dan global south.

“Kerja sama ini tentunya dapat mendorong pengadaan vaksin yang cepat dan efisien untuk penanggulangan pandemi di masa yang akan datang,” ungkap Menkes Budi melalui situs Kemenkes pada Jumat (29/9/2023).

Banyak Mendapat Dukungan

Lucia Rizka Andalucia selaku Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes menyampaikan, bahwa Bio Farma memiliki peran yang luar biasa. Sekaligus menjadi salah satu bagian penting di dalam sektor kesehatan.

Bio Farma sangat berperan dalam memerangi penyakit menular. Terutama melalui usahanya dengan menyediakan produksi vaksin untuk memenuhi kebutuhan dalam dan luar negeri. 

Maka dari itu, kerja sama dan kolaborasi Bio Farma dengan CEPI mendapatkan banyak dukungan. Juga harapan agar lebih maju ke depannya.

“Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi kesempatan untuk Bio Farma dalam memperkuat kapabilitas riset dan produksinya dalam rangka menjalankan peran sebagai supplier produk vaksin di tingkat global,” ujar Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes.

Di samping itu, kerja sama tersebut juga akan memunculkan inovasi teknologi produksi vaksin terkini yaitu viral vector dan mRNA ke Indonesia dan kawasan ASEAN. Bahkan, dapat juga mendukung ketersediaan produk dan meningkatkan kapasitas produksi vaksin.

Lebih lanjut, Bio Farma juga akan memiliki fasilitas laboratorium bioprocess yang akan digunakan untuk pengembangan dan pengujian teknologi vaksin mRNA dan viral vector.

Bio Farma lakukan uji coba produksi vaksin | sumber Bio Farma

Selain itu, fasilitas lain untuk memproduksi vaksin juga akan memanfaatkan Sistem Good Manufacturing Practices (GMP). Ini akan digunakan pada uji Klinis Fase-2 dan fase 3 dan digunakan juga untuk keperluan produksi komersial terbatas.

Apabila rencana-rencana pengembangan melalui fasilitas dan kerja sama tersebut sudah berhasil dan beroperasi penuh, maka Indonesia akan mampu memasok vaksin mRNA dan viral vector.

Tujuannya, untuk menanggulangi berbagai macam jenis Kejadian Luar Biasa (KLB) dalam rentang waktu yang relatif singkat. Yakni dalam 100 hari sejak patogen virus baru teridentifikasi.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.