Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Komitmen Amerika Serikat Lewat Biden untuk Terus Dukung Ukraina

Presiden Ukraina (kiri) dan juga Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam sebuah kunjungan kenegaraan (The Andal Post/Nabila Safwa Ashari)

Namun langkah tersebut dilakukan hanya sembilan hari setelah Presiden Volodymyr Zelensky terbang ke Washington untuk memohon dukungan lebih lanjut. Di mana mencerminkan meningkatnya penolakan dari Partai Republik sayap kanan di Dewan Perwakilan Rakyat terhadap perang dalam beberapa bulan terakhir.

Partai Republik menguasai Dewan Perwakilan Rakyat, sementara Partai Demokrat menikmati mayoritas tipis di Senat. Keduanya perlu menyetujui undang-undang mengenai anggaran sebelum ditandatangani menjadi undang-undang.

Anggota Kongres Florida Matt Gaetz mengatakan kepada wartawan pada hari Sabtu bahwa dana yang sudah disahkan oleh Kongres ini berada di antara lebih dari cukup dan terlalu banyak.

Perwakilan Georgia Marjorie Taylor-Green pun mengatakan terlalu banyak bantuan yang telah dialokasikan ke Kyiv. 

Ia mengatakan, “Ukraina bukanlah negara bagian ke-51″. Pendekatan mereka memicu reaksi marah dari para senator Partai Demokrat.

“Saya tidak percaya orang-orang akan meninggalkan Ukraina pada saat ini,” kata Senator Mark Warner.

Meskipun terjadi pertikaian, para pejabat di Kyiv berusaha untuk menggambarkan perjanjian pendanaan 45 hari yang baru di AS ini sebagai “peluang” bagi para diplomatnya untuk mendapatkan dukungan jangka panjang. (paa/ads)