Tak hanya itu, PBB juga turut merelokasi beberapa anggotanya di Sudan demi menyelamatkan mereka.
“Saya telah mengesahkan relokasi sementara beberapa personel PBB di Sudan. Tapi izinkan saya menjelaskan PBB tidak akan pergi. Kami akan terus melakukan pekerjaan kami di dalam & di luar negeri.”
“Komitmen kami adalah kepada rakyat Sudan, untuk mendukung masa depan yang damai,” cuit Antonio Guterres.
Sementara itu, banyak keluarga Sudan menggunakan jeda itu sebagai kesempatan untuk mencari transportasi guna melarikan diri ke tempat yang lebih aman.
“Mungkin saat tersulit adalah berpikir untuk meninggalkan negara itu,” kata Intisar Mohammed El Haj, warga Khartoum.
Sehingga, penduduk mengatakan ongkos bus ke Mesir melonjak enam kali lipat yakni Rp5 juta. (spm/zaa)