ANDALPOST.COM — Perang Israel-Gaza telah menimbulkan banyak korban jiwa bagi jurnalis, dengan banyaknya korban jiwa yang dilaporkan sejak konflik dimulai pada 7 Oktober 2023.
Pada Senin (6/11/2023) Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) merilis laporan mengenai jumlah jurnalis yang gugur di konflik Israel Hamas.
CPJ sedang menyelidiki semua laporan mengenai jurnalis yang terbunuh, terluka, ditahan, atau hilang dalam perang. Termasuk mereka yang terluka ketika permusuhan menyebar ke negara tetangga sekitar Israel dan Palestina.
Menurut laporan yang dirilis oleh CPJ, hingga Senin (6/11/2023) CPJ mengkonfirmasi 37 jurnalis dan pekerja media tewas. Terdiri dari 32 warga Palestina, 4 warga Israel, dan 1 warga Lebanon. Jumlah tersebut tentu tidak sedikit.
Jurnalis telah bekerja keras untuk menyampaikan berita dan mengungkapkan sisi kemanusiaan konflik ini. Namun, risiko dan pengorbanan yang mereka alami tidak bisa diabaikan.
Keberadaan mereka di lokasi konflik bertujuan untuk memberikan liputan yang objektif dan mendalam tentang perang yang terus berlangsung.
Mereka menghadapi ancaman nyata sebab setiap hari mereka harus berjuang untuk menghadapi serangan darat Israel di Kota Gaza, serangan udara Israel yang menghancurkan, gangguan komunikasi, dan pemadaman listrik yang luas.
Situasi ini membuat pemberitaan mengenai perang di Gaza dan Israel menjadi sangat berbahaya.
Perlindungan Jurnalis di Medan Perang
Konflik tersebut telah mengakibatkan dampak paling mematikan bagi pers di Israel dan wilayah-wilayah pendudukan. Sejak dimulainya upaya pelacakan oleh komite tersebut pada tahun 1992.
Situasinya menjadi hampir mustahil bagi jurnalis untuk bekerja di Gaza di tengah pemadaman media saat ini.
Meski telah banyak organisasi internasional yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada jurnalis yang terkena dampak perang Israel-Gaza.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.