Respon PBB
Pemungutan suara Dewan Keamanan PBB mengenai upaya untuk meningkatkan bantuan ke Jalur Gaza. Juga meminta PBB untuk memantau pengiriman bantuan kemanusiaan ke sana telah ditunda karena permintaan AS, kata para diplomat.
Menurut utusan Uni Emirat Arab untuk PBB, Lana Nusseibeh, pemungutan suara akan dilakukan pada Kamis (22/12/2023).
“Semua orang ingin melihat resolusi yang mempunyai dampak dan dapat diterapkan di lapangan, dan ada beberapa diskusi yang sedang berlangsung mengenai bagaimana mewujudkannya,” beber Nusseibeh.
Hal tersebut bertujuan untuk melemahkan kendali Israel atas semua pengiriman bantuan kemanusiaan ke 2,3 juta orang di Gaza.
Perundingan di awal telah dimodifikasi untuk melunakkan seruan guna mengakhiri pertempuran di Gaza dan menghindari veto dari AS.
“Kami ingin memastikan bahwa resolusi tersebut tidak melakukan apa pun yang justru dapat merugikan penyaluran bantuan kemanusiaan, dan menjadikannya lebih rumit. Itu yang menjadi fokus kami,” kata Antony Blinken kepada wartawan.
“Saya harap kita bisa mencapai hasil yang bagus,” imbuhnya.
Saat ini, Israel memantau terbatasnya bantuan kemanusiaan dan pengiriman bahan bakar ke Gaza melalui penyeberangan Rafah dari Mesir dan penyeberangan Karem Abu Salem.
Pada hari Rabu, konvoi pertolongan pertama memasuki Gaza langsung dari Yordania dengan membawa 750 metrik ton makanan.
Program Pangan Dunia mengatakan setengah dari penduduk Gaza kelaparan dan hanya 10 persen dari kebutuhan makanan yang masuk ke Gaza sejak perang dimulai pada 7 Oktober.
AS dan Israel menentang gencatan senjata karena yakin gencatan senjata hanya akan menguntungkan Hamas.
Washington malah mendukung jeda dalam pertempuran untuk melindungi warga sipil dan memungkinkan pembebasan tawanan yang diambil oleh Hamas. (spm/ads)