Media pemerintah pada saat itu tidak menjelaskan sistem persenjataan kapal selam tersebut atau mengatakan di mana dan kapan pemeriksaan itu dilakukan. Tetapi para analis mengatakan ukuran kapal baru tersebut menunjukkan bahwa kapal itu dirancang untuk membawa rudal.
Belum jelas rudal apa yang akan dipersenjatai kapal selam baru tersebut.
Korea Utara telah melakukan uji tembak sejumlah rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM). Serta rudal jelajah yang dapat ditembakkan dari kapal selam.
Juga tidak jelas apakah Korea Utara telah sepenuhnya mengembangkan miniatur hulu ledak nuklir yang diperlukan untuk rudal tersebut.
Sementara para analis mengatakan bahwa menyempurnakan hulu ledak yang lebih kecil kemungkinan besar akan menjadi tujuan utama jika Korea Utara melanjutkan uji coba nuklirnya.
Korea Utara memiliki armada kapal selam yang besar. Namun, hanya kapal selam rudal balistik eksperimental 8.24 Yongung (Pahlawan 24 Agustus) yang diketahui telah meluncurkan rudal.
“Ini kemungkinan dimaksudkan untuk meluncurkan KN23 versi angkatan laut, yang telah mereka akui sebagai sistem pengiriman hulu ledak nuklir kompak mereka,” kata Ankit Panda dari Carnegie Endowment for International Peace yang berbasis di AS.
Tal Inbar, peneliti senior di Missile Defense Advocacy Alliance, mengatakan layar besar kapal selam tersebut tampaknya memiliki ruang untuk rudal balistik dan jelajah.
“Tidak akan lama lagi kita akan melihatnya meluncurkan rudal,” katanya.
Upacara peluncuran tersebut dilakukan ketika Korea Utara akan memperingati 75 tahun berdirinya negara tersebut pada hari Sabtu (9/9/2023). (spm/ads)