Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

KPU Minta Maaf, Simulasi Surat Suara Pilpres Hanya 2 Paslon

Contoh surat suara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024 yang hanya memuat 2 pasangan calon/doc. Detik.com

ANDALPOST.COM — Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI meminta maaf atas kesalahan yang terjadi dalam simulasi surat suara Pilpres 2024 yang hanya menampilkan dua pasangan calon.

Padahal, dalam Pilpres 2024 terdapat tiga pasangan calon, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

“Kami mohon maaf atas kesalahan dalam spesimen surat suara pilpres yang dipakai untuk simulasi,” kata Komisioner KPU Idham Cholik, Rabu (3/1/2024).

Idham mengatakan, kesalahan tersebut terjadi karena kelalaian petugas yang membuat spesimen surat suara. KPU memastikan bahwa kesalahan tersebut tidak disengaja. Ia menegaskan bahwa tidak ada motif apapun dari KPU.

“Itu terjadi human error yang tidak disengaja. Tidak ada motif apapun dari KPU, kecuali memang kekhilafan yang terjadi” tegas Idham.

Atas kejadian tersebut, KPU mengambil langkah dengan memerintahkan kepada KPU di daerah untuk tidak menggunakan simulasi surat suara tersebut. 

“Pada 29 Desember 2023, saya sudah minta kepada seluruh KPU di daerah agar tidak menggunakan dummy surat suara tersebut,” pungkasnya.

KPU juga menegaskan bahwa surat suara Pilpres 2024 yang asli akan menampilkan tiga pasangan calon. Surat suara tersebut akan dicetak dan didistribusikan ke seluruh TPS di seluruh daerah.

“Surat suara Pilpres 2024 yang asli akan menampilkan tiga pasangan calon,” ujar Idham.

KPU berharap, masyarakat dapat memahami kesalahan yang terjadi. KPU juga meminta masyarakat untuk tetap berpartisipasi dalam Pemilu 14 Februari mendatang.

Menuai Kritik dari Berbagai Pihak

Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo angkat bicara tentang kesalahan surat suara oleh KPU/doc. Tribunnewsmaker.com

Kesalahan dalam simulasi surat suara Pilpres 2024 ini menuai kritik dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo.

Ganjar mengkritik KPU yang terlalu sering meminta maaf atas sejumlah kesalahan dan masalah yang terjadi.

“Ini KPU penyelenggara kok berkali-kali minta maaf terus ya. Kalau minta maaf terus nanti kredibilitasnya akan dipertanyakan lho ya,” ucap Ganjar di Blora, Jawa Tengah, Kamis (4/1/2024).

Selain menyoroti kasus simulasi pencoblosan di Solo yang surat suaranya hanya memuat dua pasangan calon, Mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga menyoroti pengiriman surat suara ke Taiwan yang dilakukan sebelum jadwal yang ditentukan.

“Kemarin minta maaf soal surat suara yang dikirim ke luar negeri, sekarang soal pencoblosan ditarik lagi,” ujarnya.

Ganjar mengusulkan agar dilakukan supervisi terhadap kinerja KPU. Ia juga meminta agar KPU menunjukkan profesionalisme mereka.

“Kita minta ada yang melakukan supervisi agar tidak terjadi kesalahan. Dan mereka akan memperbaiki itu. Maka profesionalismenya mesti ditunjukkan betul-betul,” pungkas Ganjar.

Selain Ganjar, Capres nomor urut 1 Anies Baswedan juga angkat bicara. Anies meminta KPU untuk membuat contoh surat suara yang sesuai dengan kenyataan, dimana terdapat tiga pasangan calon. Ia mengingatkan KPU untuk tetap bekerja secara profesional.

“Sudah lah kita tidak usah main-main begini-begini, tunjukkan apa adanya,” ucap Mantan Gubernur DKI Jakarta itu di Ciamis Islamic Centre, Ciamis, Jawa Barat pada Kamis (4/1/2024).

Anies menilai tindakan tersebut tidak menghormati rakyat sebagai pemilih.

“Kalau jumlahnya tiga calon ya sebut tiga. Kalau delapan ya sebut delapan. Jadi buat apa diutak-atik seperti itu, tidak menghormati rakyat,” ujarnya. (pam/ads)