ANDALPOST.COM – Korea Selatan (Korsel) adalah salah satu negara di Asia Timur yang menunjukan tanda turunya angka kelahiran dan fertilitas pada penduduknya. Sehingga, ini menyebabkan suatu krisis demografi yang ada.
Atas krisis tersebut, pemerintah berencana untuk mempekerjakan para pekerja asing sebagai jalan keluar untuk keberlangsungan industri dan populasi di Korea Selatan.
Dikabarkan, bahwa penurunan angka kelahiran negara ginseng tersebut, merupakan yang paling tercepat di seluruh dunia.
Dalam mengatasi hal tersebut, pemerintah sudah mengeluarkan beberapa kebijakan. Salah satunya adalah stimulasi atau dana sebanyak 280 triliun won atau sekitar Rp3 triliun, yang telah dihabiskan.
Dana yang dikeluarkan tersebut, merupakan total dari pengeluaran pemerintah selama 15 tahun terakhir.
Akan tetapi, dengan jumlah pendanaan sebanyak itu, masih belum ada hasil yang dapat menekankan penurunan angka kelahiran di Korsel.
Korea Selatan Terancam
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor paling penting dalam menjalankan sebuah negara. Tentunya, hal ini menjadi bahaya untuk posisi Korea Selatan saat ini, khususnya di bidang ekonomi jika SDM tersebut berkurang.
Beberapa ahli, telah memperkirakan bahwa adanya kemungkinan lengsernya Korea Selatan dalam posisi 15 besar negara dengan ekonomi terbaik di dunia.
Lengsernya negara Korea Selatan, dikatakan akan diganti oleh negara dengan penduduk yang padat seperti Indonesia dan Nigeria pada tahun 2050.
Lalu, terdapat juga pandangan yang lebih buruk mengenai krisis yang ada di Korea Selatan saat ini.
Adanya suatu prediksi, bahwa negara tersebut akan hilang sebagai sebuah negara pada tahun 2750, jika angka kelahiran anak di negara terus turun dengan signifikan.
Alhasil, pendanaan besar dari pemerintah, sepertinya memang tidak bisa menanggulangi masalah yang terjadi.
Dilihat, dalam sebuah data statistik terkait angka kelahiran dari seorang perempuan Korea Selatan. Diketahui, hanya sebesar 0,78 secara nasional pada tahun 2022.
Ditambah dengan, data angka kelahiran di Seoul, yang hanya sebesar 0,59 per perempuan.
Pekerja Asing sebagai Jalan Keluar
Diketahui, Korea Selatan sebagai sebuah negara yang menerima pekerja asing sudah berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
Pada tahun 2019, negara ini memiliki total 49.000 warga negara asing yang menetap dan bekerja di sana.
Kemudian, jumlah populasi warga negara asing di negara tersebut kian meningkat. Dengan faktor itu, tercatat jumlah populasi warga negara asing menjadi sekitar 2,52 juta pada tahun 2019.
Dilaporkan, jumlah tersebut sebesar 4,9% persentase dari keseluruhan total warga negara di Korsel.
Selain itu, kelompok terbesar dalam warga negara asing di Korea Selatan adalah warga negara China dengan total 40%, selebihnya keturunan orang Korea.
Disebutkan juga, Korean Chinese merupakan kelompok yang paling diminati di Korsel, dikarenakan memiliki kebiasaan dan kebudayaan yang cukup sama.
Setelah itu, kelompok pekerja asing yang diminati selanjutnya berupa disusul orang Vietnam yang terbesar kedua di negara tersebut, kemudian diikuti oleh orang Thailand.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.