ANDALPOST.COM – Penataan ulang Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) sebagai upaya transformasi kesehatan di Indonesia dilakukan oleh Kemenkes RI.
Penataan tersebut dilakukan dengan menambah jumlah laboratorium, hingga melengkapi sarana dan prasarana pelayanan labkesmas.
Menurut situs resmi Kemenkes RI, dikutip pada Sabtu (8/4) mengungkapkan, laboratorium saat ini masih terbatas untuk melakukan diagnosis penyakit di Indonesia.
Maka dari itu, penargetan laboratorium pemeriksaan dan pelayanan primer akan digiatkan di seluruh provinsi di Indonesia.
Kapasitas Labkesmas juga diharapkan terus digiatkan Dinas Kesehatan (Dinkes) provinsi, kabupaten atau kota agar terus meningkat.
Sementara itu, Juru Bicara Kemenkes, dr. Mohammad Syahril mengatakan, terdapat pembangunan beberapa fasilitas yang digunakan untuk melakukan pendeteksian dini kesehatan.
Di antaranya ialah Labkesmas dan laboratorium genome sequence.
Adapun pembangunan fasilitas tersebut bertujuan sebagai salah satu upaya pencegahan atau preventif. Sehingga dapat mewujudkan sistem ketahanan kesehatan.
‘’Perlu mereformasi Labkesmas untuk mengoptimalkan upaya preventif. Ditargetkan setiap Puskesmas bisa melakukan layanan laboratorium,” jelas Juru Bicara Kemenkes.
“Misalkan 100 kali tes, kemudian di atasnya laboratorium kesehatan kabupaten/kota, di atasnya lagi laboratorium provinsi, kemudian regional, dan nasional,’’ lanjutnya.
Fungsi Laboratorium Kesehatan Masyarakat
Kedepannya, Labkesmas akan difungsikan untuk melakukan tindakan skrining sekaligus menjadi bagian dari integrasi layanan primer di Puskesmas. Sehingga bukan hanya sebagai surveilans saja, seperti yang saat ini dilakukan.
Terkait integrasi layanan primer, dilakukan menggunakan pendekatan kluster yakni kluster ibu hamil, anak dan remaja, kluster usia produktif dan lansia.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
