ANDALPOST.COM — Tiga orang kehilangan nyawa mereka, dan sembilan lainnya menderita luka-luka saat Misa Katolik diadakan di Gymnasium Universitas Negeri Mindanao (MSU) di Kota Marawi pada hari Minggu (3/12/202) pagi.
Universitas, yang masih terguncang karena keterkejutan dan kesedihan, mengutuk keras tindakan kekerasan yang tidak masuk akal tersebut. Lalu telah mengambil tindakan segera untuk meningkatkan keamanan kampus.
Seluruh kegiatan akademik di MSU telah ditangguhkan tanpa batas waktu.
Gubernur Mamintal Alonto Adiong Jr. dari Lanao del Sur mengecam pemboman yang kejam tersebut, lalu menekankan kecaman atas serangan teroris terhadap institusi pendidikan.
Ia menggarisbawahi peran penting tempat-tempat ini dalam menumbuhkan budaya perdamaian dan membentuk masa depan bangsa dengan mendidik generasi mudanya.
Mindanao, pulau terbesar kedua di Filipina, telah lama bergulat dengan pemberontakan melawan pemerintah, dan menjadi rumah bagi berbagai kelompok Islam, termasuk Abu Sayyaf.
Wilayah ini mendapat perhatian internasional pada tahun 2017 ketika militan yang berafiliasi dengan ISIS mengepung Marawi selama lima bulan.
Di mana menyebabkan lebih dari 350.000 penduduk mengungsi sebelum pemerintah berhasil membebaskan kota tersebut.
Ledakan yang terjadi saat Misa Katolik di Kota Marawi menyoroti tantangan keamanan yang terus-menerus terjadi di wilayah tersebut.
Meningkatnya kekerasan menimbulkan kekhawatiran mengenai keselamatan warga sipil dan penyediaan layanan penting, seperti bantuan dan perawatan medis.
Komunitas internasional pun telah menyerukan penyelesaian konflik secara damai dan melakukan upaya bersama untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang terjadi di wilayah tersebut.
Insiden tragis di Universitas Negeri Mindanao menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan upaya terpadu dan berkelanjutan untuk mendorong perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Memberikan bantuan dan layanan penting kepada mereka yang terkena dampak konflik adalah hal yang terpenting dalam meringankan penderitaan penduduk sipil.
Tindakan internasional yang kolaboratif sangat penting untuk mendukung upaya pemerintah Filipina dalam mengatasi tantangan keamanan dan membina perdamaian abadi di Mindanao.
Komunitas global bersatu dalam mengutuk tindakan kekerasan tersebut dan berjuang untuk masa depan dimana institusi pendidikan berfungsi sebagai tempat pembelajaran dan perdamaian dibandingkan tempat terjadinya tragedi dan teror.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.