Meskipun angka spesifiknya sulit diperoleh, dampak bencana terhadap sistem pembuangan limbah berarti adanya risiko penduduk yang lebih besar terkena dampak dari kontaminasi air.
Menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB, setidaknya 150 orang jatuh sakit akibat kontaminasi air dalam 10 hari sejak banjir, termasuk sekitar 55 anak-anak di Derna.
“Situasi di Derna dan daerah lain yang terkena dampak banjir di Libya sangat buruk,” kata Komite Penyelamatan Internasional (IRC) dalam sebuah pernyataan.
“Akses terhadap air bersih adalah hak asasi manusia. Dan kami sangat prihatin dengan kesehatan dan kesejahteraan mereka yang terkena dampak krisis kontaminasi ini,” jelas dia.
Bagaimana cara mengatasinya?
Beberapa kelompok bantuan lokal dan internasional, termasuk Bulan Sabit Merah Libya dan badan-badan PBB, telah merespons bencana tersebut dengan memberikan upaya bantuan segera.
Tanggapan yang diberikan berkisar dari mengevakuasi penduduk yang terlantar dan memberikan bantuan medis serta persediaan penting hingga mengamankan air bersih dan peralatan sanitasi untuk mencegah penyebaran penyakit.
Para aktivis kemanusiaan juga meminta dana tambahan untuk meningkatkan respons operasi dan menjangkau lebih banyak warga yang terkena dampak di Derna dan sekitarnya. (spm/fau)