Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Loyalitas Hungaria Diuji di Tengah Invasi Rusia-Ukraina Terus Berlanjut

Pemimpin populis Hungaria Viktor Orban (Foto: ATTILA KISBENEDEK/AFP)

ANDALPOST.COM — Pemimpin Populis Hungaria, Viktor Orban dituding telah mempermainkan Barat ditengah invasi Rusia terhadap Ukraina yang terus berlanjut, Jumat (14/4).

“Pemerintah Hungaria terus menjaga hubungan dekat dengan Rusia dan mendukung mesin perang Rusia dalam berbagai bidang ekonomi,” kata Duta Besar Amerika Serikat (AS), David Pressman.

Alhasil, pihak AS menjatuhkan sanksi terhadap Bank Investasi Internasional yang berbasis di Budapest dan masih memiliki keterkaitan dengan Rusia.

“Kementerian Pembangunan Ekonomi: Hungaria akan keluar dari International Investment Bank.”

“Berdasarkan langkah-langkah yang diumumkan pada 12 April 2023, Amerika Serikat menempatkan tiga pejabat senior Bank Investasi Internasional yang berbasis di Budapest dalam daftar sanksi. Pemerintah membahas situasi yang berkembang setelah sanksi dan menetapkan bahwa sementara Bank Investasi Internasional telah memainkan peran pembangunan yang penting di Eropa Timur dan Tengah, sebagai akibat dari sanksi AS yang diberlakukan, operasi bank telah kehilangan fungsinya.”

“Oleh karena itu, Pemerintah menarik kembali orang-orang yang didelegasikan oleh Negara Hungaria untuk jabatan yang diadakan di Bank Investasi Internasional dan mengundurkan diri dari lembaga keuangan internasional,” tulis Zoltan Kovacs, Sekretaris Negara untuk Diplomasi Publik dan Hubungan Hungaria.

Penjatuhan Sanksi

Hukuman tersebut pun kian menandai renggangnya hubungan Hungaria dan mitra Baratnya.

Berdasarkan laporan, menyebut sanksi lainnya berupa tembakan yang melintasi haluan Budapest. Dimaksudkan untuk mencegah Uni Eropa dan negara NATO menjauh dari Rusia dan China.

Lebih lanjut, Viktor Orban juga telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menghindari sanksi dari AS dan Brussel.

Sayangnya, hukum yang lemah serta kasus korupsi kian merajalela membuat Hungaria justru membuat miliaran dana dibekukan, lantaran UE berusaha mempersulit negara tersebut.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.