Sedangkan, hal lain yang menyebabkan panic buying adalah adanya masalah di sistem bendungan di Penang.
Alhasil, bendungan yang menampung air dari Sungai Muda tidak sengaja terbuka. Pihak yang bertanggung jawab atas masalah tersebut pun, sedang menggali apa yang menyebabkan terbukanya bendungan tersebut.
“Komputer tidak membuat kesalahan. Pihak berwenang harus memeriksa apakah peringatan dimatikan atau jika perintah yang salah dimasukkan, atau apakah ada virus dalam program tersebut,” ucap Presiden Penang Water, Chan Ngai Weng.
Bendungan di Malaysia
Dilaporkan, debit air di beberapa bendungan pun terlihat menyusut. Antara lain, Bendungan Ayer Itam yang terisi 39,8%.
Lalu, Bendungan Teluk Bahang sebanyak 46,2% dan Bendungan Mengkuang yang lebih besar, turun menjadi 88,2 % (sampai dengan 16 Mei).
Alhasil, seruan kepada masyarakat untuk menghemat air pun, terus digalakkan oleh pemerintah setempat.
Jika pola penggunaan air masyarakat tetap sama, Bendungan Ayer Itam di Penang hanya cukup digunakan oleh warga setempat hingga 120 hari ke depan. Akan tetapi, pasokan air pun pulih dalam sehari.
Di sisi lain, Ketua Menteri Penang, Chow Kon Yeow pun, secara tegas mengatakan kepada masyarakat Malaysia untuk mengurangi penggunaan air jika tidak perlu.
Sebab, dilaporkan konsumsi air domestik, menyumbang sekitar 61,6% dari total konsumsi air di negara bagian.
“Dengan demikian, mengurangi konsumsi domestik akan menghasilkan dampak yang lebih besar pada konservasi air, daripada mengurangi konsumsi oleh pemerintah dan sektor komersial di negara bagian,” kata Chow. (paa/adk)