Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Mantan Istri Michael Jackson Meninggal Akibat Henti Jantung, Ini Kata Dokter!

Potret Lisa Marie Presley, Mantan Istri Michael Jackson, Sekaligus Penyanyi dan Penulis Lagu. (Sumber: instagram @lisampresley)

ANDALPOST.COM – Kabar duka datang dari penyanyi dan penulis lagu berkebangsaan Amerika Serikat sekaligus mantan istri Michael Jackson, Lisa Marie Presley (54) yang meninggal akibat henti jantung.

Ia ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernafas di rumahnya di Calabasas, California pada Kamis (12/1/2023) ketika paramedis tiba. 

Setelah dilarikan ke rumah sakit, ibu Presley mengatakan bahwa ia mendapatkan perawatan terbaik di sana.

Tim medis juga telah melakukan resusitasi kardiopulmoner (CPR) yang membuat jantungnya kembali berdenyut. Hal ini kemudian menunjukkan peluang Presley untuk bertahan hidup.

Alami Henti Jantung

Namun nahasnya, tak lama dari itu Presley pun mengalami henti jantung lagi. Bahkan faktor utama penyebabnya pun masih belum diinformasikan kepada massa.

“Dengan berat hati saya harus berbagi berita yang menghancurkan bahwa putri cantik saya Lisa Marie telah meninggalkan kami,” kata Priscilla Presley, sang ibu dari Lisa Marie Presley pada kamis malam (12/1/2023).

“Dia adalah wanita yang paling kuat dan penuh gairah yang pernah saya kenal. Kami meminta privasi saat kami mencoba menangani kehilangan yang mendalam ini. Terima kasih atas cinta dan doanya. Saat ini tidak akan ada komentar lebih lanjut,” tambahnya.

Henti jantung sendiri merupakan keadaan saat fungsi jantung, pernapasan, dan kesadaran hilang secara tiba-tiba. Selama henti jantung, sistem kelistrikan jantung berhenti berfungsi.

Menurut laporan Inaheart, angka kejadian henti jantung atau cardiac arrest  berkisar 10 dari 100.000 orang. Angka tersebut menunjukkan kejadian pada penderita di bawah usia 35 tahun.

Berdasarkan laporan yang diterima, penderita yang mengalamai henti jantung telah mencapai sekitar 300.000-350.000 kejadian per tahun.

Kata Dokter Ahli Jantung

Menurut Dr. Rigved Tadwalkar, MD, ahli jantung bersertifikat di Providence Saint John’s Pusat Kesehatan di Santa Monica, California menyatakan ada berbagai penyebab henti jantung.

“Penyebab paling umum adalah kerusakan listrik pada jantung akibat detak jantung yang cepat dan tidak teratur dari bilik bawah jantung (ventrikel),” ujar Tadwalkar.

Dokter Tadwalkar menambahkan bahwa henti jantung menandakan jantung tidak dapat memompa darah secara efektif ke organ vital seperti otak, paru-paru, dan ginjal.

Saat organ jantung tidak berfungsi dan pulih kembali, maka serangan jantung bisa terjadi mengakibatkan hal fatal dan mematikan.

Jika seseorang mengalami henti jantung, maka lakukan penanganan segera untuk meningkatkan aliran darah yang kaya oksigen ke organnya.

Penanganan yang harus dilakukan adalah resusitasi jantung paru (CPR) sebagai langkah dan prosedur penyelamatan awal. CPR dapat dilakukan kepada orang yang jantungnya tiba-tiba berhenti berdetak.

Selain itu, CPR juga dapat menjaga aliran darah ke organ vital dan menjaga fungsi otak. Sehingga CPR bisa dikatakan sebagai penanganan sementara sambil menunggu perawatan lebih lanjut. 

Cara melakukan CPR adalah dengan menekan dada untuk meningkatkan aliran darah ke organ. CPR perlu dilakukan sebanyak 100-120 kompresi dada per menit.

Kompresi dada ini diberikan dengan cara dua tangan diletakkan di tengah dada. Saat melakukannya, kompresi harus memiliki kedalaman dua inci.

“Kompresi ini membantu menjaga aliran darah ke tubuh karena jantung tidak dapat melakukannya sendiri,” kata Dr.Tadwalkar.

Penanganan selanjutnya adalah defibrillator, sebuah mesin yang berfungsi untuk mengirim kejutan listrik ke jantung. Alat ini dapat membantu untuk kembali memfungsikan dan memulihkan irama jantung normal dalam hitungan menit.

(RNH/MIC)