ANDALPOST.COM – Wakil Sekretaris Jenderal PBB, Marthin Griffiths serta mitranya membutuhkan dana sebesar Rp83 triliun untuk membantu orang yang terkena dampak perang Ukraina.
Invasi Rusia terhadap Ukraina akan memasuki tahun kedua, sehingga pihak PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) dan Badan Pengungsi PBB (UNHCR) saling bekerja sama untuk mengajukan dana tersebut, Rabu (15/2).
“Hampir setahun berlalu, perang terus menyebabkan kematian, kehancuran, serta pengungsian setiap hari, dan dalam skala yang mengejutkan,” kata Martin Griffiths.
Tujuan PBB itu juga untuk meringankan penderitaan jutaan orang yang terdampak invasi Rusia.
Lebih lanjut, Rencana Tanggap Kemanusiaan untuk Ukraina menyatukan lebih dari 650 mitra.
Mayoritas dari mereka ialah organisasi Ukraina yang menyerukan bantuan senilai Rp59 triliun guna menjangkau 11,1 juta orang.
Daftar Negara Penerima Pengungsi Ukraina
Namun, sekitar 250 mitra lainnya datang dari mitra nasional.
Terlebih, dana bernilai fantastis tersebut juga akan digunakan untuk makanan, perawatan kesehatan, uang tunai, dan bantuan penyelamat hidup lainnya.
Sementara itu, Rencana Tanggap Pengungsi (RRP) untuk pengungsi dari Ukraina meminta kucuran dana mencapai Rp25 miliar.
RRP itu akan mencakup 10 negara penerima pengungsi, yaitu Bulgaria, Republik Ceko, Estonia, Hongaria, Latvia, Lituania, Moldova, Polandia, Rumania, dan Slovakia.
Dana tersebut diperkirakan menjangkau 4,2 juta pengungsi Ukraina serta komunitas di negara yang menampung mereka.
Seperti diketahui situasi kemanusiaan di Ukraina kian memburuk sejak tahun 2022 lalu.
Terlebih, usai invasi Federasi Rusia meningkatkan konflik delapan tahun di timur menjadi perang skala penuh.
Alhasil, kehancuran besar melanda Ukraina.
Kehancuran itu juga berimbas kepada 40 persen populasi Ukraina saat ini membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan.
Invasi Rusia tersebut juga memaksa warga Ukraina melarikan diri.
Sehingga, mengakibatkan krisis kemanusiaan dalam skala besar dalam beberapa dekade terakhir.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.