Perkiraan Polisi Metropolitan mengenai jumlah penonton lebih dari 300.000 orang bertentangan dengan klaim penyelenggara mengenai potensi partisipasi yang memecahkan rekor.
Perbedaan ini menyoroti tantangan dalam menilai secara akurat skala kejadian-kejadian tersebut dan menekankan perlunya pelaporan yang transparan.
Ketika ketegangan terus berlanjut di Timur Tengah, demonstrasi ini menggarisbawahi dampak global konflik Israel-Hamas dan dampaknya terhadap komunitas di seluruh dunia.
Seruan untuk gencatan senjata Gaza bergema di seluruh perbatasan, melampaui batas-batas politik dan menginspirasi gerakan perdamaian dalam skala internasional.
Dampak Demonstrasi
Dampak dari demonstrasi besar ini membuat pemerintah Inggris dan warga negaranya bergulat dengan pertanyaan mengenai kebebasan berekspresi, ketidakberpihakan politik, dan implikasi yang lebih luas dari sikap mereka terhadap konflik yang sedang berlangsung.
Salah satu peserta parade tersebut menyebutkan bahwa dirinya juga merupakan keluarga yang merupakan korban dari kekejaman Yahudi. Oleh karenanya, ia merasa harus ikut berpartisipasi dari aksi protes tersebut.
“Ayah saya adalah seorang pengungsi Yahudi, paman buyut saya dibunuh di Auschwitz,” kata Dorothy Moss yang berusia 71 tahun kepada salah satu media.
“Apa yang terjadi di Israel terhadap Palestina saat ini berada pada tingkat genosida. Orang-orang berlatar belakang Yahudi harus mengetahui apa itu genosida. Kami punya pengalaman dalam keluarga kami. Ini harus dihentikan sekarang,” tambahnya.
Menurut data, para simpatisan kegiatan tersebut tidak hanya berasal dari London. Banyak simpatisan yang berasal dari luar kota London. Mulai dari Bedfordshire hingga Leeds. (paa/ads)