Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Megawati Sentil Presiden Jokowi hingga Kaku dan Tidak Luwes

Ketum PDIP, Megawati Soekarno Putri kala berpidato di HUT PDIP ke-50. (Design by @salwadiatma)

ANDALPOST.COM – Ketua Umum PDIP Perjuangan, Megawati Soekarno Putri beberapa kali singgung nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya di HUT ke-50 PDIP, Selasa (10/1/2022) lalu.

Jika diamati lebih detail terdapat jelas ada maksud dari Megawati yang beberapa kali menyentil nama Jokowi dalam pidatonya.

Pasalnya pada momentum tersebut Megawati sebagai seorang Ketum punya wewenang dan relasi kuasa yang dominan dalam partai.

Putri dari Presiden Soekarno itu bahkan tidak ragu menyebutkan perannya dalam merubah nasib Jokowi. Menurutnya Jokowi bisa menduduki kursi nomor satu di RI karena peran partai yang diketuainya tersebut.

Megawati menyampaikan hal tersebut bahkan dengan gelak tawa tanpa beban moral. Seolah punya kuasa lebih tinggi meski kadernya seorang Presiden sekalipun.

Berbeda dengan Jokowi yang cenderung kaku dengan gestur tidak seperti biasanya dalam menyinggung perpolitikan dalam negeri.

Teguran Megawati ke Jokowi

Seolah ini menjadi jawaban Megawati atau teguran kepada Jokowi bahwa dirinya punya posisi besar dan tidak bisa didikte.

Ini karena sebelumnya Jokowi yang notabene sebagai petugas partai kerap keluar jalur dalam menjalankan perannya.

Jokowi bahkan beberapa kali mendahului Megawati dalam memberikan dukungan kepada Capres di periode selanjutnya. Oleh karena itu, Megawati menunjukkan dominasinya kepada Jokowi soal posisi dalam partai.

Megawati juga menambahkan jika PDIP telah melahirkan banyak sekali nama besar, Jokowi hanya menjadi salah satunya.

“Pak Jokowi itu kayak begitu lho, mentang-mentang. Lah iya, padahal Pak Jokowi kalau enggak ada PDI Perjuangan juga, aduh, kasihan dah,” kata Megawati sambil tertawa di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa. 

Megawati dalam lanjutan pidatonya kembali menegaskan jika bukan PDIP maka Jokowi tidak akan jadi Presiden.

“Lho legal formal lho, beliau jadi presiden itu enggak ada kan ini, legal formal diikuti terus sama saya,” ujarnya. 

Teguran lainnya dibeberkan Megawati adalah soal isu tiga periode. Menurutnya dua periode saja sudah cukup untuk Jokowi.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.