ANDALPOST.COM – Kejadian yang menewaskan ratusan warga di Itaewon ini menjadi belajar bagi semua orang untuk melakukan pertolongan pertama (medis) di saat terjadi kerumunan serupa. Salah satu teknik yang perlu dilakukan saat berkerumun adalah Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru (RJP).
CPR merupakan teknik menyelamatkan diri yang umumnya digunakan dalam keadaan darurat saat pernapasan atau detak jantung seseorang telah berhenti, seperti serangan jantung atau hampir tenggelam.
Rekomendasi Teknik CPR
Dilansir dari situs resmi mayoclinic, The American Heart Association merekomendasikan teknik atau praktik CPR dengan mengompresi bagian dada dengan keras dan cepat.
Adapun saran atau rekomendasi yang diberikan oleh American Heart Association diantaranya sebagai berikut:
- Bagi tenaga medis terlatih bersertifikasi
Jika anda merupakan seorang tenaga medis terlatih dan percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki, maka yang perlu dilakukan adalah memeriksa ada atau tidak adanya denyut nadi dan pernapasan.
Jika tidak ada denyut atau pernapasan dalam 10 detik, mulailah kompresi dada. Mulai CPR dengan 30 kompresi dada sebelum memberikan dua napas bantuan.
- Bagi tenaga medis atau orang terlatih, namun ragu
Saat dihadapkan dengan masalah tentang pernapasan atau denyut nadi, anda hendak menolongnya dengan kemampuan yang pernah didapatkan dalam pelatihan CPR.
Namun, anda tidak yakin atau ragu, maka dapat melakukan kompresi dada dengan kecepatan 100 hingga 120 menit.
- Bagi masyarakat umum atau awam
Jika anda tidak terlatih dalam CPR atau khawatir dalam memberikan nafas bantuan, maka berikan CPR tangan saja, yaitu dengan cara kompresi dada tanpa gangguan selama 100 hingga 120 menit sampai paramedis tiba dengan sigap dalam menangani.
Anda tidak perlu mencoba penyelamatan pernapasan.
Dalam teknik penanganan yang dilakukan oleh American Heart Association, strategi atau teknik yang digunakan adalah metode C-A-B untuk membantu orang mengingat urutan melakukan langkah-langkah CPR, yaitu:
C: Compress (kompresi)
A: Airway (jalan napas)
B: Breathing (bernapas)
Berikut ini penjabarannya:
1. Kompresi: Mengembalikan Aliran Darah
Kompresi adalah langkah terpenting dalam CPR. Cara melakukan kompresi yaitu tangan kamu melakukan penekanan pada dada pasien dengan tempo yang keras dan cepat. Berikut langkah-langkah ini untuk melakukan kompresi CPR:
- Letakkan pasien di punggungnya di atas permukaan yang kokoh.
- Berjongkok atau menekan lutut kamu untuk berada di samping leher dan bahu pasien.
- Letakkan telapak tangan bagian bawah (tumit) di atas bagian tengah dada pasien
- Letakkan tanganmu yang lain di atas tangan pertama. Posisikan siku tanganmu agar tetap lurus dan posisikan bahu tepat di atas tangan.
- Dorong lurus ke bawah (kompres) dada setidaknya 2 inci (5 sentimeter). Namun, tidak lebih dari 2,4 inci (6 sentimeter). Gunakan seluruh berat badan kamu (bukan hanya lengan Anda) saat melakukan kompresi.
- Dorong keras dengan kecepatan 100 hingga 120 kompresi per menit. Biarkan dada melompat kembali (mundur) setelah setiap dorongan.
- Jika kamu belum terlatih dalam CPR, lanjutkan kompresi dada sampai ada tanda-tanda gerakan atau sampai petugas medis darurat mengambil alih. Namun, jika kamu telah dilatih dalam CPR, lanjutkan dengan membuka jalan napas dan menyelamatkan pernapasan.
2. Airway: Membuka Jalan Napas
Jika anda telah terlatih dalam CPR dan sudah melakukan tahap 30 kompresi dada, maka selanjutnya dapat membuka jalan napas pasien menggunakan maneuver head-tilt, chin-lift.
Letakkan telapak tangan anda di dahi pasien dan miringkan kepalanya ke belakang dengan lembut. Kemudian, dengan tangan yang lain, angkat dagu dengan lembut ke depan untuk membuka jalan napas.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.