ANDALPOST.COM – Masalah kesehatan rambut seperti rambut rontok bisa terjadi kepada siapapun, mulai dari anak-anak, orang dewasa, hingga orang yang usianya sudah tua. Menurut American Academy of Dermatologists, rambut rontok yang berlebihan disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yakni adalah kebiasaan sehari-hari.
Melansir dari situs Health Shots, berikut kebiasaan-kebiasaan yang dapat menyebabkan rambut menjadi rontok.
1. Diet yang tidak tepat
Seseorang yang tengah melakukan diet pasti akan mengubah gaya hidupnya. Mulai dari pola dan konsumsi makanan, hingga ke kebiasan-kebiasaan lainnya seperti berolahraga dan menjaga waktu tidur.
Saat melakukan program diet, terkadang ada saja perubahan yang seringkali tidak tepat dan sulit untuk dijalankan secara konsisten. Hal tersebut tentu akan berdampak pada tubuh, salah satunya rambut.
Ketika merencanakan pola makan untuk diet, makanan yang dikonsumi terkadang tidak sesuai dengan program diet yang dijalani. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya pengetahuan mendasar mengenai diet. Ini tentu menjadi hal yang dapat menyebabkan risiko rontoknya rambut.
“Pola makan yang tidak konsisten dan nutrisi yang buruk menyebabkan tubuh merasa kelaparan, sehingga nutrisi kulit kepala buruk. Ini kemudian menyebabkan rambut menjadi rontok,” kata Dr Chytra V Anand, konsultan dermatologis kosmetik dan CEO Kosmoderma Clinics.
Menciptakan pola makan yang berkelanjutan merupakan bagian penting dari gaya hidup. Selain itu juga dapat membantu rambut tumbuh dengan sehat.
Dengan memasukkan protein tanpa lemak, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan lemak sehat dapat menjamin semua kebutuhan vitamin, protein, zat besi, dan nutrisi lainnya terpenuhi.
2. Terlalu sering mewarnai rambut
Pewarnaan warna terlalu sering atau berlebihan memiliki efek samping yang tidak bisa dianggap sepela. Beberapa efek di antaranya yaitu dapat menyebabkan rambut menjadi kering, rontok, tipis, dan kerusakan lain pada rambut.
Diketahui bahwa beberapa pewarna rambut dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit kepala dan rambut.
Dalam hal ini, seseorang harus berhati-hati menggunakan produk pewarna rambut. Hal ini karena bisa jadi bahan kimia tertentu di dalam produk bisa menimbulkan efek samping terhadap kesehatan rambut.
Lebih parahnya lagi, bahan kimia yang tidak cocok terhadap kulit itu kemudian meresap ke kulit kepala. Ini tentu menjadi risiko yang sangat berbahaya bagi kesehatan rambut.
3. Memberi suhu panas pada rambut
Mencuci rambut dengan air panas dapat membuat helai rambut menjadi dehidrasi. Jika terjadi demikian, maka kulit kepala bisa menjadi kering bahkan dapat membuka pori-pori.
Selain itu, produksi minyak berlebih juga bisa terjadi pada kulit rambut. Apabila minyak di kulit kepala berlebih, maka rambut bisa mengalami kerontokan berlebih.
Alat penata rambut panas seperti hair dryer yang digunakan secara berlebihan pun demikian. Dengan menggunakan pemanas rambut berlebih, maka suhu tinggi akan terjadi di kulit kepala. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan, kelembapan dan membuat rambut tipis.
“Perawatan panas yang intensif tanpa perlindungan panas dapat merusak keratin pada rambut, menyebabkan hilangnya air, dan minyak rambut sehingga menjadi mudah rontok,” jelas Dr Anand, salah satu dokter spesialis rambut.
4. Mengikat rambut terlalu kencang
Seringnya mengikat rambut terlalu kencang dapat membuat rambut semakin menipi. Hal ini disebabkan karena akar dan garis rambut menjadi tertarik dan bersarang pada ikat rambut.
“Tarikan dan ketegangan yang konstan dari ikat rambut yang terlalu kencang dapat mengurangi garis rambut, menekan dan merusak folikel rambut,” kata Dr Anand.
“Yang lebih parah lagi, (hal itu) dapat menyebabkan traksi alopecia, suatu kondisi dimana folikel melemah secara permanen sehingga sulit untuk tumbuh lagi,” tambahnya.
Untuk menghindari kejadian ini terjadi, seseorang harus berhati-hati dalam mengikat rambutnya.
Salah satu cara mengikat rambut yang baik agar tidak terlalu kencang adalah dengan menggunakan scrunchies atau ikatan rambut yang lembut.
Dengan menggunakan ikatan rambut yang lembut, rambut pun bisa bernafas dan tidak menegang akibat ditarik terlalu kuat oleh ikat rambut.
5. Tidak sering keramas
Tidak mencuci rambut atau berkeramas dalam waktu lama dapat menyebabkan penumpukan kotoran di kulit kepala. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada rambut sehingga membatasi kemampuan rambut untuk tumbuh.
Tidak hanya itu, apabila rambut jarang dibersihkan, maka penipisan dan rambut rontok lebih mungkin terjadi. Untuk menghindari hal ini, tentu mencuci rambut secara berkala akan menjadi solusinya.
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan saat mencuci rambut. Beberapa hal tersebut seperti menggunakan sampo yang cocok dengan kulit kepala, mengaplikasikan kondisioner pada helai rambut, dan jangan menggunakan air panas saat mencucinya.
“Semua itu bisa menghilangkan kelembapan dari rambut, mengeringkan helai rambut yang menjadi rapuh, menyebabkannya patah dan rontok,” kata Dr. Anand.
Cara yang tepat untuk mencuci rambut supaya tidak rontok yaitu dengan menaruh busa sampo di telapak tangan, kemudian memijat pelan dan lembut kulit kepala. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan minyak berlebih pada rambut.
Setelah selesai, rambut dapat dibilas dengan bersih menggunakan air dingin. Apabila sudah selesai, rambut basah tidak boleh digosok terlalu keras dengan handuk untuk mengeringkannya.
Saat rambut basah, helaian dan akar rambut menjadi rapuh sehingga perlu dirawat dengan lembut. Oleh karena itu, gunakan handuk katun agar dapat menyerap air lebih baik.
(RNH/MIC)