Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Menguras Kantong Pasien, Begini Dampak Ekonomi Penderita Penyakit Diabetes

Seseorang yang menjalani pemeriksaan kesehatan. (Foto: iStock/SARINYAPINNGAM)

Diabetes tipe 2 biasanya ditangani dengan pengobatan oral, dengan biaya mulai dari Rp678 perak hingga Rp71 ribu per tablet.

Kementerian Kesehatan Singapura juga memberikan subsidi untuk obat-obatan tertentu termasuk insulin dan obat diabetes di rumah sakit umum. Serta, poliklinik spesialis rawat jalan dan poli, yang dapat diminta oleh pasien.

Program MediSave

Selain itu, di bawah Program Manajemen Penyakit Kronis MOH yang mencakup lebih dari 20 penyakit kronis termasuk diabetes.

Mereka yang memiliki kondisi kronis yang kompleks dapat menggunakan hingga Rp7,9 juta dari MediSave mereka setiap tahun. Sementara, pasien lain dapat menggunakan hingga Rp5,6 juta setiap tahun untuk perawatan.

Namun, pasien harus membayar bersama 15 persen dari tagihan mereka secara tunai untuk setiap klaim.

MediSave juga dapat digunakan untuk membayar lancet dan strip tes bagi mereka yang membutuhkan suntikan insulin.

Meskipun, ini dapat membantu mengelola biaya perawatan terkait diabetes.

Associate Professor Wee Hwee Lin, dari Saw Swee Hock School of Public Health mengatakan, beberapa orang mungkin tidak dapat memenuhi jumlah perawatan kesehatan dasar pada usia 55 tahun, yang dapat menghasilkan lebih sedikit dana masuk ke rekening pensiun Central Provident Fund (CPF) mereka.

“Anak-anak mungkin tergoda untuk menggunakan tabungan MediSave mereka untuk orang tuanya karena mereka merasa bahwa ini adalah uang yang ditabung, kata Wee Hwee Lin.

“Namun, akan ada dampak hilir pada perawatan kesehatan dan kebutuhan pensiun mereka di masa depan,” sambung dia.

Menurut sebuah penelitian yang ia tulis bersama dan diterbitkan dalam jurnal kesehatan masyarakat BMC Health pada tahun 2016, setiap penderita diabetes usia kerja di Singapura diperkirakan telah menghabiskan Rp86,8 juta untuk mengobati penyakit tersebut.

Studi tersebut juga memperkirakan bahwa total biaya ekonomi untuk setiap pasien usia kerja, dapat meningkat hampir 40 persen menjadi lebih dari Rp113 juta pada tahun 2050 mendatang.

“Semua orang akan terkena dampak kenaikan biaya medis dalam beberapa cara,” ujar Wee.

“Premi asuransi akan meningkat jika lebih banyak pasien diabetes yang membutuhkan rawat inap seperti amputasi, stroke, infeksi, serangan jantung,” tambah dia.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.