Langkah Singapura Selanjutnya
“Warga Singapura sudah mulai sering bepergian, dan kami menyelenggarakan banyak konferensi dan acara yang menciptakan peluang dan pekerjaan bagi orang-orang kami,” kata Ong.
Ini juga membuat kami rentan karena setiap kali ada subvarian baru (yang) sangat menular, kami bisa menjadi salah satu kota pertama di dunia yang mengalaminya,” lanjut Ong.
Pria berusia 52 tahun itu mengatakan negara Singapura harus memiliki rencana darurat. Salah satunya melalui vaksin Singapura. Baru-baru ini, negara tersebut meluncurkan vaksin Covid-19 bivalen khusus bagi mereka yang berusia 50 tahun ke atas.
Ong mencatat pada bulan lalu, dua dari 100 orang yang terinfeksi berusia 70 tahun ke atas dan tidak sepenuhnya divaksinasi meninggal dunia atau dirawat di ICU. Usai kasus tersebut, sekitar 53.000 orang telah menggunakan vaksin bivalen.
Bahkan, Ong juga berharap vaksin bivalen akan tersedia bagi kelompok yang berada di usia lebih muda dalam beberapa minggu ke depan. Awal pekan ini, Kementerian Kesehatan (MOH) mengumumkan vaksin bivalen akan ditawarkan kepada petugas kesehatan di sektor publik dan swasta. (spm/fau)