ANDALPOST.COM – Menteri Luar Negeri Cina, Qin Gang, menyarankan Amerika Serikat (AS) untuk mengubah sikap “menyimpang”nya terhadap Cina atau “konflik akan datang” pada Selasa (7/3) di Gedung Parlemen Beijing.
Qin Gang menyatakan hal tersebut sambil mempertahankan sikapnya terhadap perang di Ukraina. Dan menjaga hubungan dekatnya dengan Rusia.
Diketahui pula, selama ini AS telah melakukan penekanan dan penahanan terhadap perusahaan-perusahaan Cina.
Juru bicara dari Kementerian Perdagangan Cina mengatakan, bahwa langkah yang dilakukan AS adalah tindakan khas intimidasi ekonomi dan distorsi pasar.
Tindakan tersebut secara serius merugikan hak dan kepentingan perusahaan yang sah, merusak keamanan dan stabilitas industri global dan rantai pasokan. Juga menghambat pemulihan dan pengembangan ekonomi dunia.
Qin Gang juga menyebutkan, bahwa AS tidak berkompetisi secara adil dan sehat.
“Persepsi dan pandangan Amerika Serikat terhadap Cina benar-benar menyimpang,” kata Qin Gang.
Ia juga memaparkan, bahwa AS menganggap Cina sebagai saingan utamanya.
“AS menganggap Cina sebagai saingan utamanya dan tantangan geopolitik yang paling penting. Hal itu seperti menaruh kancing baju pertama di tempat yang salah,” ungkap Qin Gang.
Hubungan AS dan Cina yang Buruk
Relasi di antara kedua negara itu sedari dulu sudah intens, terutama karena sejumlah isu seperti Taiwan, perang di Ukraina dan perang dagang.
Namun, ketegangan di antara keduanya semakin memanas karena adanya balon udara pengintai yang diduga dikirimkan oleh Cina kepada AS.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.