ANDALPOST.COM – Menteri luar negeri China bertemu dengan panglima militer Myanmar di Naypyidaw pada, Selasa (2/5/2023). Kata para pejabat, menlu China merupakan pejabat tertinggi China yang bertemu dengan jenderal tertinggi negara itu sejak kudeta lebih dari dua tahun lalu.
Myanmar dilanda kekerasan sejak kudeta yang menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi pada Februari 2021.
China adalah sekutu utama dan pemasok senjata junta yang terisolasi secara internasional dan telah menolak mengutuk pengambilalihan militer.
China “mendukung Myanmar di panggung internasional”, kata Menteri Luar Negeri Qin Gang kepada panglima militer Min Aung Hlaing. Menurut pernyataan berbahasa Burma dari tim informasi junta.
“China mengadvokasi masyarakat internasional untuk menghormati kedaulatan Myanmar dan memainkan peran konstruktif dalam membantunya mencapai perdamaian dan rekonsiliasi,” ujar Qin, menurut pernyataan selanjutnya dari kementerian luar negeri China.
Qin akan tetap berada di negara itu hingga Kamis (4/5/2023).
Pendahulunya, Wang Yi, mengunjungi Myanmar pada Juli tahun lalu, bertemu dengan rekannya tetapi tidak dengan kepala junta.
Isi Pembahasan
Rekaman media pemerintah Myanmar menunjukkan Qin diterima oleh Min Aung Hlaing di aula pertemuan yang dihiasi tirai emas dan wallpaper merah.
Keduanya membahas “hubungan diplomatik, kerja sama yang bersahabat, situasi terkini di Myanmar, perdagangan perbatasan, investasi dan kerja sama energi dan listrik,” menurut pernyataan junta.
Qin mengatakan Beijing akan terus mendukung pembangunan Myanmar, mempercepat proyek kerja sama utama di Koridor Ekonomi China-Myanmar. Dan melaksanakan proyek pertanian, pendidikan, dan perawatan kesehatan.
Qin juga bertemu dengan menteri luar negeri yang ditunjuk militer Myanmar dan menteri kerjasama internasionalnya, kata kedua pernyataan itu.
Beberapa proyek infrastruktur yang didukung Beijing dijadwalkan untuk dijalankan melalui Myanmar utara. Hal ini untuk menghubungkan provinsi Yunnan yang terkurung daratan di China dengan Samudra Hindia.
Beijing Dukung Kelompok Pemberontak
Analis juga menemukan bahwa Beijing mendukung dan mempersenjatai beberapa kelompok pemberontak etnis di sepanjang perbatasannya dengan Myanmar.
Beberapa dari kelompok ini telah berulang kali bentrok dengan militer Myanmar setelah kudeta. Aliansi pemberontak yang didukung China pada bulan Maret meminta bantuan Beijing untuk meredakan krisis.
Pada hari Selasa (2/5/2023), Qin mengunjungi perbatasan China-Myanmar, menyerukan “persahabatan dan kerja sama” antara kedua negara.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.