Diketahui, kesepakatan itu merupakan sebuah syarat yang dibutuhkan, agar terciptanya perpanjangan perjanjian sampai bulan depan.
Berikutnya, pembahasan Lavrov dan Cavusoglu meliputi kegagalan pengimplementasian dari kesepakatan yang telah ditandatangani PBB sejak Juli 2022.
Adapun, tujuan dari penandatanganan tersebut memiliki tujuan untuk meredakan krisis pangan.
Di sisi lain, Rusia juga kembali menegaskan keinginan mereka untuk negara-negara barat agar tetap menepati janji mereka. Khususnya, untuk menghilangkan hambatan ekspor yang ada.
Hal itu, merupakan sebuah jaminan yang sangat penting untuk diperhatikan, khususnya oleh pemerintahan Rusia.
Alhasil, Ukraina dan Rusia merupakan dua negara yang memiliki peranan penting, khususnya dalam melakukan penyediaan untuk berbagai jenis agrikultur di dunia.
Sebagaimana demikian, kedua negara tersebut pun memiliki peranan yang penting dalam melakukan ekspor bahan pangan.
Di antara lain, seperti gandum, jelai, jagung, lobak, minyak lobak, biji bunga matahari, dan minyak bunga matahari.
Belum lagi, adanya pengaruh Rusia yang besar dalam pasar pupuk, yang membuatnya semakin mutlak untuk mendapatkan jaminan tersebut. (ben/adk)